Analisis makna kata gaflah dalam Al-Qur’an : pendekatan semantik Toshihiko Izutsu
Shofiyana, Alfarisa Na’imatu (2023) Analisis makna kata gaflah dalam Al-Qur’an : pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1704026181_Alfarisa Na_imatu Shofiyana_Full Skripsi - Ahmad Sidiq Setiawan.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Term gaflah menjadi tema menarik sebagai landasan diangkatnya kajian inti pada penelitian ini. Term tersebut selain menyinggung secara langsung persoalan sosial juga terdapat aspek teologis yang disinggung di berbagai tempat pada al-Qur’an. Term ini tidak semuanya mengacu pada makna dasarnya. Pendekatan semantik menjadi pilihan dalam membedah kedua term ini, dengan mengaplikasikan teori semantik dari Toshihiko Izutsu, penulis mencoba meneliti secara lebih mendalam dari kedua term ini. Penelitian ini memanfaatkan studi pustaka (library research). Penelitian dengan studi kepustakaan meniscayakaan sumber-sumber tertulis sebagai data primer. Al-Qur’an menjadi sumber utama penelitian yang dilakukan. Di samping itu tulisan bernuansa akademik baik berupa buku, artikel, jurnal dan hasil-hasil penelitian akademik lainnya. Tulisan-tulisan dengan tema semantik menjadi sumber sekunder yang di samping karya akademik tersebut.
Term gaflah dan segala bentuknya disebut 35 kali. Adapun kata gaflah menggunakan metode semantik Toshihiko Izutsu meliputi, makna dasar dari kata gaflah adalah lalai atau meninggalkan sesuatu yang telah didapatkan. Makna relasional yang ditinjau dari analisis sintagmatik dari kata gaflah bermakna z}a>lim, berdusta, melampaui batas, ketidaktahuan. Jika ditinjau dari analisis paradigmatik kata gaflah bersinonim dengan kata sahwun, z|ahala, nisya>n dan berantonim dengan kata al-z|ikr, al-ha>fiz}, al-fikr. Adapun makna historis kata gaflah secara sinkronik memiliki makna lalai atau meninggalkan sesuatu yang telah didapatkan, makna secara diakronik kata gaflah terbagi menjadi tiga periode, dalam periode pra Qur’an kata gaflah berarti mengabaikan. Pada periode Qur’anik makna kata gaflah mempunyai arti kondisi lupa yang menghampiri seseorang yang diakibatkan kurangnya pengawasan serta kesadaran diri dan kebanyakan berkaitan dengan sifat-sifat manusia seperti z}a>lim, dusta, hingga sifat yang melampaui batas. Kemudian periode selanjutnya pasca Qur’anik kata gaflah merupakan suatu penyakit paling berbahaya yang bisa menimpa siapa saja, dan merupakan penyakit yang sangat gampang menyarang baik dalam segi agama maupun dunia secara umum yang bisa dilihat dari dua sisi, pertama dilihat dari segi medis bahwa lalainya seseorang diakibatkan karena lupa yang merupakan fenomena psikologis yang terjadi pada kehidupan mental seseorang dan terdapat faktor-faktor tertentu, kedua dari segi teologis bisa dilihat dari keimanan seseorang yang harus dikuatkan dengan beribadah kepada Allah. Kemudian dari berbagai analisis yang ada, maka dapat diketahui weltanschauung dari kata gaflah adalah kondisi lupa yang menghampiri seseorang disebabkan oleh manusianya sendiri karena minimnya kesadaran dalam dirinya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gaflah; semantik, Toshihiko Izutsu |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 19 Dec 2024 04:01 |
Last Modified: | 19 Dec 2024 04:01 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25482 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year