Model interaksi umat muslim terhadap Al-Qur’an dapat digolongkan menjadi dua bentuk, yang pertama yakni kajian teks dalam bidang tafsir dengan cara melahirkan beberapa produk kitab tafsir. Untuk model yang kedua, pembacaan Al-Qur’an dengan cara berinteraksi langsung dengan menerapkan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Pondok Pesantren Darut Tauhid adalah salah satu Pondok tahfidz yang di dalamnya ada kegiatan sima’an Al-Qur’an yang diperuntukkan bagi alumni. Penulis memfokuskan dua rumusan masalah dalam kajian ini yakni, bagaimana pelaksanaan praktik sima’an bagi alumni Pondok Pesantren Darut Tauhid dalam upaya penjagaan Al-Qur’an Dan bagaiman respon alumi Pondok Pesantren Darut Tauhid dengan diadakannya sima’an bagi alumnni. Penelitian ini menggunakan metode Field Research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapakan makna pada perilaku dan kenyataaan yang diberikan oleh masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan data yang ditulis menggunakan metode observasi, wawaancara, dan dokumentasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara tertulis maupun lisan. Data diperoleh melalui partisipasi berbagai pihak antara lain, pengasuh Pondok santri, serta alumni Pondok Pesantren Darut Tauhid. Penelitian ini mnghasilkan dua kesimpulan, pertama, sima’an Al-Qur’an ini dilaksanakan pada hari juma’at kliwon di Aula Pondok Pesantren Darut Tauhid dengan tujuan untuk menjaga hafalan para alumni Pondok Pesantren Darut Tauhid. Kedua, alumni Pondok Pesantren Darut Tauhid berbeda-beda dalam merespon kegiatan sima’an Al-Qur’an, ada yang menjadikan kegiatan sima’an sebagai kegiatan yang menunjang hafalan mereka agar lebih lancar, ada yang berpendapat kegiatan sima’an sebagai sarana bersilaturrahmi antara pengasuh dan para alumni lain dan ada juga yang menjadikan sima’an sebagai sarana latihan diri untuk berani tampil didepan umum