Moderasi beragama perspektif Sayyid Quṭb dalam Tafsir Fi Ẓilāl Al-Qur’ān

Ulum, Shahreza Badarul (2023) Moderasi beragama perspektif Sayyid Quṭb dalam Tafsir Fi Ẓilāl Al-Qur’ān. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1804026042_Shahreza_Badarul_Ulum] Text (Skripsi_1804026042_Shahreza_Badarul_Ulum)
SKRIPSI LENGKAP - Shahreza.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini hadir sebagai respon atas munculnya fenomena pemikiran dan sikap ekstrimis yang jauh dari nilai ke moderatan dalam memaknai suatu teks keagamaan. padahal idealnya beragama adalah dengan santun ramah dan juga tegas sebagaimana islam yang tercermin dalam al-Qur’an. Salah satu tokoh yang meramaikan fenomena tersebut yaitu Sayyid Qutb dalam tafsirnya menafsirkan ayat yang mengandung unsur kemoderatan dalam beragama menampilkan sikap yang berbeda dan cenderung ekstrim dari ulama tafsir lainnya padahal isi kandungan ayat tersebut bersifat keseimbangan islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Setelah memahami latar belakang tersebut, penulis menemukan dua pokok masalah dalam penelitian ini. Pertama, seperti apa konsep moderasi beragama menurut penafsiran Sayyid Qutb dalam tafsir fi ẓilāl al-Qur’ān, Kedua, menyoal relevansi penafsiran Sayyid Qutb tentang moderasi beragama dengan konteks saat ini.
Penelitian ini menggunakan riset kepustakaan (library research) yang dijadikan sumber data primer maupun sekunder. Data tersebut peneliti analisis dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan secara lengkap dalam suatu bahasa yang diuraikan menjadi data-data yang ada.
Penulis menemukan dua hasil kesimpulan dari penelitian ini yaitu: 1) Moderasi beragama menurut Sayyid Qutb dimaknai sebagai menjalani perintah-perintah ajaran beragama dengan berusaha membuat keseimbangan, bersikap adil dan proporsional meletakan sesuatu pada haknya, berusaha memandang sesuatu dengan kacamata syariat secara arif bijaksana dan tidak berlebih lebihan. Namun Sayyid Qutb juga ketika mengusung sikap moderat diikuti konsep lainnya yang cenderung ekstrim. 2) Konsep moderasi beragamanya Sayyid Qutb cenderung tidak relevan untuk diterapkan pada kondisi saat ini. Hal ini tentu didasari oleh pemahaman Sayyid Qutb yang lahir dari konteks yang berbeda dengan kondisi yang terjadi saat ini. Terlebih konteks di Indonesia, yang memiliki corak dinamika problematika yang berbeda serta lebih luas dan kompleks dengan perkembangan zamannya. Namun pemikiran moderasi beragamanya Qutb setidaknya juga masih mempunyai nilai relevansinya untuk diterapkan yaitu menyeimbangkan segala sesuatu, bersikap adil dengan tujuan kemaslahatan, dan menghormati sesama.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Moderasi beragama,; Sayyid Qutb; Tafsir fi Ẓilāl al-Qur’ān
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 20 Dec 2024 08:09
Last Modified: 20 Dec 2024 08:09
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25489

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics