Dikatakan bahwa ketaatan shalat merupakan wujud hubungan antara hamba dengan tuannya, rasa cinta kepada Allah dan putusnya silaturahmi dengan selain Allah. Kita semua pasti terpesona ketika mengikuti munajat Amirul Mukminin r.a. "Tuhanku, tidaklah aku beribadah kepada-Mu karena takut neraka, juga tidak karena menginginkan surga. Dalam konteks karyawan Bagorang Omiyet, shalat berjamaah memiliki makna yang besar, karena dengan melaksanakan shalat berjamaah, mereka saling bertegur sapa, bertatapan, berjabat tangan, dan berpautan hati demi mewujudkan semangat persaudaraan Shalat yang dilakukan secara berjamaah juga mempunyai efek terapi kelompok (group therapy), sehingga menumbuhkan sikap disiplin, rasa kebersamaan, menghilangkan rasa cemas. Lalu bagaimana kah kondisi ketaatan shalat pada karyawan bagorang omiyet dan bagaimana analisis bimbingan agama islam dapat meningkatkan ketaatan shalat pada karyawan bagorang omiyet.
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif dalam metode ini, peneliti melakukan kajian mendalam terhadap ketaatan shalat karyawan bagorang omiyet. Melalui Pengumpulan data dengan cara wawancara bersama Pemilik bagorang omiyet dan para karyawan, selanjutnya dengan melakukan observasi di lingkungan kerja bagorang omiyet dan prilaku karyawan bagorang omiyet dalam hal ini melaksanakan shalat, dan yang terakhir berkaitan dengan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka peneliti melakukan analisis dari data yang sudah tesajai dengan melakukan reduksi data yang ada di dalam wawancara dan bagaimana hasil observasi yang telah di dapatkan selanjutnya menyajikan data yang ada dengan menarasaikan lalu untuk yang terakhir menyimpulkan dari semua hasil penelitian yang ada.
Dari hasil penelitian yang di lakukan pada karyawan bagorang omiyet peneliti mendapatkan hasil bawasanya Kondisi ketetaatan ibadah shalat pada karyawan bagorang omiyet mayoritas sudah cukup baik di tinjau dari beberapa indikator yang ada dapat di katakana untuk menjadi seseorang yang taat dalam menjalankan ibadah shalat yang diantranya Keistiqamahan, Ketepatan Waktu, Kekhusyukan, Sesuai Syariat dan sebagian besar karyawan bagorang omiyet telah menjalankannya dengan baik, terelapas dari indikator yang ada para karyawan bagorang omiyet juga tidak lepas dari berbagai faktor yang menjadikannya taat diantaranya ada factor internal dan factor eksternal. Bimbingan agam islama begitu penting dalam meningkatkan ketaatan shalat karyawan dimana dengan adanya bimbingan agama islam para karyawan mendapat dorangan moril dalam mengembangkan ketaatan shalatnya yang diawal belum begitu taat dalam menjalankan shalat menjadi lebih taat dalam melaksanakan shalat sehingga semua ini dapat menjadikan karyawan bagorang omiyet menjadi seorang muslim dan muslimah yang taat dalam menjalankan perintah agama islam.