Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan, atau komunikasi yang menggunakan kata-kata dalam percakapan atau tulisan. Hubungan antar individu paling sering menggunakan jenis komunikasi ini. Mereka menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta memberikan penjelasan, bertukar pikiran dan perasaan, dan bertengkar. Bahasa sangat penting dalam komunikasi verbal. Komunikasi lisan memiliki arti denotatif. Media yang paling sering digunakan adalah bahasa. Karena bahasa memiliki kemampuan untuk menerjemahkan pikiran seseorang ke pikiran orang lain. Oleh sebab itu peneliti mengangkat dengan judul “Implementasi Komunikasi Verbal Dalam Surah An-Nisa Ayat 63 Di Komunitas Harapan Semarang”
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Metode ini mengandalkan narasi sebagai sumber data.
Hasil penelitian tentang komunitas harapan dalam implementasi komunikasi verbal dalam surat An-Nisa ayat 63, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Para relawan telah mengimplementasikan Qur’an surah An-Nisa ayat 63 dalam komunikasi verbal di Komukasi Harapan dengan baik, walaupun pengimplementasian tersbut dilakukan tanpa sadar. Penggunaan qoulan balighan sangat berjasa bagi anak-anak sehingga dapat merubah prilaku, dan cara berkomunikasi ke arah yang lebih baik. Komunitas Harapan Semarang menunjukkan bahwa anak-anak mulai menggunakan komunikasi verbal secara bertahap dan santun sampai mereka terbiasa dan berani menyampaikan sesuatu yang diinginkan dan memahami lawan bicaranya. Dimungkinkan untuk menerapkan qoulan balighan dalam komunikasi verbal pada anak jalanan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman yang membekas sehingga mereka dapat bertindak sesuai dengan tanggung jawab mereka sebagai komunitas. Tujuan akhir implementasi untuk anak jalanan adalah untuk mengubah Pengetahuan, sikap, dan komunikasi kearah yang lebih baik.