Latar Belakang: Sifat ta’awun merupakan prinsip atau konsep dalam Islam yang berarti saling tolong-menolong atau kerjasama untuk kebaikan bersama. Pengajaran ta’awun yang diberikan sejak dini mampu membentuk sebuah karakteristik akhlak yang baik dimana individu akan memiliki kepekaan untuk membantu sesama yang memerlukan. Bimbingan agama memiliki peran strategis dalam pembentukan moral dan spiritual anak-anak. Melalui bimbingan yang sistematis, anak-anak dapat memahami nilai-nilai Islam secara lebih mendalam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan bimbingan agama dalam membentuk sifat ta’awun pada anak-anak merupakan hal yang penting dan dapat dilaksanakan sejak dini. Tujuan pengajaraan ta’awun kepada anak adalah untuk meningkatkan rasa tanggung jawab sosial, mengajarkan kerjasama, serta mengembangkan kepekaan untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan, sehingga terbentuk akhlak yang baik pada mereka.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif denskriptif. Anak-anak, pengurus dan pembimbing agama di Panti Asuhan Ar-Rohmah Semarang digunakan sebagai sumber data primer. Data sekunder dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik validitas digunakan dengan triangulasi teknik, sumber, dan waktu. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan deskripsi data.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan agama untuk mengembangkan perilaku ta'awun pada anak di Panti Asuhan Ar-Rohmah Semarang dilaksanakan setiap seminggu sekali di Aula. Metode bimbingan agama yang digunakan dalam mengembangkan perilaku taawun meliputi metode uswatun khasanah, metode nasihat, ceramah, menghafal Al-Qur'an, praktek ibadah, memberikan contoh secara langsung perilaku ta'awun kepada anak-anak, dan metode cerita dengan menceritakan suri tauladan perilaku ta'awun yang bersumber dari Al-Qur'an maupun hadits. Bentuk taawun yang berkembang di Panti Asuhan Ar-Rahmah diantaranya: (1) Taawun dalam kebajikan, dimana anak menjadi lebih sering berbagi dalam bentuk materi maupun finansial. (2) Taawun dalam bentuk wala, dimana rasa kekeluargaan antar mereka menjadi semakin erat. (3) Taawun dalam menyebarkan ilmu, dimana mereka saling membantu temannya yang kesulitan menghafal.