Islam masuk di pulau Jawa pada abad ke 11 yang dibawa oleh ulama, selain itu ada juga yang mengatakan bahwa Islam masuk pada abad ke 15 masehi. Agama Islam di pulau Jawa ditandai oleh ditemukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah di Leran, kota Gresik, Jawa Timur. Dalam menyebarkan agama Islam para ulama atau pedagang muslim melakukan berbagai cara pendekatan dengan Masyarakat di pulau Jawa agar dapat diterima oleh Masyarakat. Salah satu cara mendekati masyarakat dengan menggunakan budaya setempat. Budaya merupakan sesuatu hal yang telah menjadi kebiasaan yang sulit untuk diubah, sehingga peranan budaya dibutuhkan pada proses masuknya Islam. Komunikasi berperan penting pada saat berdakwah. Metode komunikasi adalah cara penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain atau komunikator kepada orang lain. Sunan Kudus salah satu wali Allah yang memiliki tugas untuk menyiarkan agama Islam di kota Kudus. Sunan Kudus menggunakan metode komunikasi yang berbeda pada untuk dapat mengambil perhatian dari masyarakat Kudus, dengan menggunakan unsur budaya lokal yang dipengaruhi oleh budaya Islam. Dari latar belakang tersebut maka muncul pertanyaan, bagaimana metode komunikasi yang digunakan Sunan Kudus dalam berdakwah? Metode penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode komunikasi yang digunakan oleh Sunan Kudus ketika berdakwah. Penelitian ini menggunakan metode riset kepustakaan (library reseach) yang mengkaji tentang sejarah masuknya agama Islam di Kudus yang dibawakan oleh Sunan Kudus. Dalam proses dakwah Sunan Kudus saat menyiarkan Islam budaya setempat dimasukkan agar masyarakat Kudus dapat menerima ajaran Islam. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah metode komunikasi yang dapat dilakukan yaitu menggunakan metode menurut Alo Liliweri terdapat tiga metode dalam komunikasi yaitu metode komunikasi yang informatif, metode persuasif, dan metode koersif.