Tinggi matahari dan ihtiyath awal waktu maghrib berdasarkan topografi di Jawa Tengah

Mujab, Sayful (2023) Tinggi matahari dan ihtiyath awal waktu maghrib berdasarkan topografi di Jawa Tengah. Dr/PhD thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG.

[thumbnail of DISERTASI_1600039012_SAYFUL_MUJAB] Text (DISERTASI_1600039012_SAYFUL_MUJAB)
1600039012_Sayful Mujab_ LENGKAP.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK

Judul Penelitian : Tinggi Matahari dan Ihtiyath Awal Waktu Maghrib Berdasarkan Topografi di Jawa Tengah
Penulis : Sayful Mujab
NIM : 1600039012

Waktu Maghrib merupakan waktu yang perlu diperhatikan dengan seksama. Hal ini dikarenakan awal waktu Maghrib sangat erat kaitanya dengan waktu ubudiyah lainnya, seperti ifthor atau berbuka puasa. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan: (1) Berapa besaran tinggi matahari waktu Maghrib Kabupaten/Kota di Jawa Tengah? (2) Bagaimana peta garis batas waktu Maghrib untuk masing-masing Kota/Kabupaten di Jawa Tengah? (3) Bagaimana ihtiyath waktu Maghrib yang ideal untuk masing-masing Kota/Kabupaten di Jawa Tengah? (4) Mengapa kajian topografi menjadi urgen dalam penentuan ihtiyath waktu Maghrib? Permasalahan ini dibahas melalui studi kewilayahan terhadap Provinsi Jawa Tengah. Sample data dalam penelitian adalah seluruh koordinat geografis dan topografis dengan interval 5” (150 meter) di wilayah Jawa Tengah. Semua data dianalisis secara statistik deskriptif dengan memanfaatkan software ArcGIS.
Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Di Jawa Tengah, tinggi matahari berdasarkan ufuk 0 mdpl memiliki rentang -0° 52’ 13” s/d -2° 42’ 46”, sedangkan tinggi matahari berdasarkan ufuk Topografi memiliki rentang -0° 52’ 28” s/d -2° 38’ 32”. (2) Dalam peta garis batas waktu maghrib di Jawa Tengah, terbagi menjadi 1 sampai 9 zona. Satu zona terdapat pada Kota Surakarta sedangkan 9 zona terdapat pada Kabupaten Pemalang. (3) Di Jawa Tengah, terdapat Kabupaten/Kota yang dapat tercover ihtiyath 2-3 menit, namun ada juga Kabupaten/Kota yang tidak dapat dicover oleh ihtiyath tersebut. Adapun yang dapat dicover oleh ihtiyath tersebut perlu diterapkan sistem zonasi. (4) Penerapan kajian topografi secara optimal dalam penentuan waktu Maghrib dapat memangkas ihtiyath dan zonasi yang akan digunakan dalam pembuatan jadwal waktu sholat.

Item Type: Thesis (Dr/PhD)
Uncontrolled Keywords: Tinggi Matahari; Ikhtiyat Awal Waktu Maghrib; Topografi
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3)
Depositing User: Ana Afida
Date Deposited: 07 Jan 2025 04:07
Last Modified: 07 Jan 2025 04:07
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25520

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics