Tradisi haji abdi dalem Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat

Maulina, Wafi (2024) Tradisi haji abdi dalem Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1701056015_Wafi_Maulina] Text (Skripsi_1701056015_Wafi_Maulina)
Skripsi_1701056015_Wafi_Maulina.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini hadir karena adanya warisan tradisi haji di Kasultanan Ngayogyakarata Hadiningrat yang dilakukan oleh para abdi dalem namun tradisi haji tersebut tidak banyak diketahui oleh khalayak umum.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tradisi yang dilakukan abdi dalem sebelum keberangkatan haji di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi serta menggunakan triangulasi sumber agar data yang diperoleh benar keasliannya dan dapat dipertanggung jawabkan, setelah data selesai diperoleh penulis menganalisis menggunakan teknik analisis data Millesndan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi haji Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan tradisi walimatussafar yang dilaksanakan menjelang keberangkatan ibadah haji. Tradisi haji tersebut ada di keraton Ngayogyakarta sejak tahun 1800an pada masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Tradisi haji yang dilakukan oleh abdi dalem Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan inisiatif dari abdi dalem untuk merayakan abdi dalem yang lainnya karena akan menunaikan ibadah haji. Pelaksanaan tradisi haji tersebut dilaksanakan di Keraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat tepatnya di Regol Pengulon Keraton, semacam tempat terbuka seperti aula yang digunakan sebagai tempat pertemuan para abdi dalem. Tradisi haji yang dilakukan oleh abdi dalem dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan, satu minggu, atau 3 hari menjelang keberangkatan ke Tanah Suci. Tradisi haji abdi dalem terbagi terbagi menjadi dua hal yaitu persiapan dan pelaksanaan. Pertama persiapan, persiapan yang dilakukan yaitu untuk a) memastikan tempat dapat digunakan untuk proses pelaksanaan tradisi haji tersebut, b) menyiapkan konsumsi yang digunakan untuk hidangan pada akhir pelaksanaan tradisi haji, dan c) mencari waktu yang tidak mengganggu persiapan ibadah haji abdi dalem. Kedua pelaksanaan, pelaksanaan tradisi haji abdi dalem diawali dengan do’a bersama untuk abdi dalem agar mendapatkan keselamatan dan kemabruran dalam menjalankan ibadah haji, setelah berdo’a dilanjutkan dengan makan bersama yang sudah disiapkan dengan hidangan yang sederhana.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tradisi; Haji; Abdi Dalem; Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.3 Islamic Worship / Ibadah > 297.35 Sacred places (Masjid). Pilgrims (Haji, Umrah)
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 76201 - Manajemen Haji dan Umrah
Depositing User: Khaila Ananda Taqiyyah
Date Deposited: 09 Jan 2025 02:35
Last Modified: 09 Jan 2025 02:35
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25527

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics