Kesenian dan kebudayaan Jawa memiliki hubungan yang mendalam dengan keagamaan Islam, yang tercermin dalam berbagai ekspresi seni dan tradisi lokal. Kesenian Kuntulan, sebagai bagian dari kebudayaan Jawa, menunjukkan hubungan yang erat dengan keagamaan Islam melalui penyatuan nilai-nilai estetika tradisional dengan pesan-pesan spiritual. Seni tari dan musik dalam Kuntulan sering kali mengandung unsur-unsur dakwah yang mengedepankan ajaran moral dan etika Islami. Penggunaan bahasa Jawa dan simbol-simbol budaya lokal dalam kesenian ini menciptakan jembatan budaya yang mengharmonisasikan tradisi Jawa dengan praktik keagamaan Islam, menjadikannya sarana efektif dalam penyebaran dan penguatan identitas keagamaan di masyarakat.
Penelitian ini fokus pada pembahasan tentang proses pelaksanaan kesenian kuntulan dan pesan dakwah syair shalawat dalam kesenian kuntulan. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Desa Dermasandi Kecamatam Pangkah Kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil temuan pada penelitian ini antara lain yang pertama didapatkan bahwa dalam proses pelaksanaan kesenian kuntulan yang berada di Desa Dermasandi Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal biasanya dilaksanakan pada acara seperti hajatan (khitanan), HBI (Hari Besar Islam), dan peringatan HUT (Hari Ulang Tahun) Republik Indonesia dan hari besar lainnya. Hampir mencakup semua kalangan yang ikut andil dalam kesenian kuntulan ini, mulai dari anak SD, SMP, SMA, dewasa sampai orang tua. Pelaksanaan kesenian ini sebenarnya memiliki banyak pasal, akan tetapi rangkaian proses pelaksanaan kesenian kuntulan di Desa Dermasandi biasanya lebih sering hanya menggunakan beberapa pasal saja. Rangkaian proses yang biasa dilakukan dimulai dari proses persiapan untuk seluruh anggota kuntulan, lalu dilanjut dengan pembukaan yang disampaikan oleh pihak yang mempunyai hajat. Setelah penyampaian sambutan selesai maka proses selanjutnya adalah mulainya jalan arak-arakan keliling desa. Tahap selanjutnya adalah penutupan yang biasanya membawakan lagu “Salam-Salam” atau “Salam Penutup”. Proses rangkaian kuntulan biasanya ditutup dengan istirahat yang diisi dengan acara makan bersama dan ucapan terima kasih. Hasil temuan yang kedua pada penelitian ini adalah membahas tentang shalawat yang ada pada tradisi kuntulan mengandung beberapa pesan-pesan dakwah, yaitu: pesan dakwah aqidah, pesan dakwah syari’ah, dan pesan dakwah akhlak. a) Pesan Dakwah Aqidah bermakna mengingatkan peserta kuntulan dan masyarakat yang menonton kuntulan untuk lebih meningkatkan keimanan pada Allah swt. dan RasulNya. b) Pesan Dakwah Syariah bermakna mengingatkan bahwa Allah lah yang dapat memberi perdamaian bagi umat manusia. Perdamaian tersebut dapat diperoleh dengan menjalani segala apa yang diperintahkanNya dan meninggalkan apa yang dilarangNya. c) Kemudian, Pesan Dakwah Akhlak bermakna memberi pesan-pesan kebaikan kepada masyarakat untuk saling menghormati, menebar salam, saling mendoakan dalam hal kebaikan.