Remaja merupakan fase perkembangan yang krusial dalam kehidupan individu, yang mana faktor-faktor internal dan eksternal mempengaruhi proses pembentukan identitas, termasuk identitas keagamaan. Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, psikologi dakwah menjadi relevan dalam memahami dan mengoptimalkan faktor-faktor yang mempengaruhi religiusitas remaja.
Dimensi-dimensi religiusitas seperti keyakinan, pengamalan ritual keagamaan, dan perilaku moral mempengaruhi tingkat religiusitas remaja, faktor lingkungan sosial memiliki peran dalam membentuk religiusitas remaja, bagaimana pengaruh pengalaman keagamaan terhadap pembentukan identitas keagamaan remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, observasi.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor lingkungan sosial, termasuk keluarga dan teman sebaya serta tokoh masyarakat, juga berperan penting dalam membentuk identitas keagamaan remaja sedangkan dimensi-dimensi religiusitas seperti keyakinan, pengamalan ritual keagamaan, dan perilaku moral memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat religiusitas remaja. Pengalaman keagamaan secara positif mempengaruhi pembentukan dan penguatan identitas keagamaan remaja. Implikasi dari temuan ini adalah pentingnya mempertimbangkan faktor psikologis dalam merancang program-program dakwah yang efektif untuk meningkatkan religiusitas remaja dalam konteks masyarakat modern. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperluas pemahaman tentang dinamika religiusitas remaja dalam perspektif psikologi dakwah, serta memberikan landasan bagi pengembangan pendekatan dakwah yang lebih holistik dan terarah.