Penerimaan diri orang tua terhadap anak penyandang down syndrome di Desa Ngrancah Kec. Grabag Kab. Magelang: analisis fungsi bimbingan konseling Islam
Purwanti, Anik (2024) Penerimaan diri orang tua terhadap anak penyandang down syndrome di Desa Ngrancah Kec. Grabag Kab. Magelang: analisis fungsi bimbingan konseling Islam. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1701016134_Anik_Purwanti.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi penerimaan diri orang tua terhadap anak DownSyndrome. Mempunyai anak istimewa merupakan hal yang tidak pernah di inginkan oleh setiap orang tua. Bagi orang tua di karuniai anak DownSyndrome harus bisa menerima anak dengan sepenuh hati. Proses penerimaan setiap orang pasti berbeda ada yang cepat ada yang lambat bahkan ada yang tidak bisa mencapai penerimaan. Adanya pendampingan bimbingan dan konseling islam ini adalah untuk mempercepat proses penerimaan orang tua karena semakin lama proses penerimaan orang tua maka akan semakin merugikan perkembangan sang anak.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi penerimaan diri dengan adanya pendampingan bimbingan konseling Islam pada orang tua yang memiliki anak Down Syndrome, terbukti cukup mampu dalam menumbuhkan kondisi penerimaan diri, sehingga dengan adanya bimbingan ini dapat termotivasi untuk lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan. Selain itu, tujuan dari diberikannya bimbingan kepada orangtua adalah mengajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga mendapatkan ketentraman hati dan jiwa dalam menghadapi segala ujian. Analisis fungsi bimbingan konseling Islam pertama, fungsi preventif dapat membantu mencegah dengan menghindarkan diri dari perilaku-perilaku buruk yang tidak bermanfaat. Kedua, fungsi kuratif membantu individu memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau dialaminya. Ketiga, preservatif, membantu individu menjaga agar situasi dan kondisi yang semula tidak baik (mengandung masalah) menjadi baik (terpecahkan)dan kebaikan itu bertahan lama. Keempat, fungsi developmental atau pengembangan, membantu individu memelihara atau mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak memungkinkan menjadi sebab munculnya masalah bagi dirinya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penerimaan Diri; DownSyndrome; Bimbingan Konseling Islam; Orang tua |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.22 Humankind > 297.227 Free Will and Predestination (Qadha and Qadar) 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70232 - Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) |
Depositing User: | Keisha Ainaya Fatikha |
Date Deposited: | 09 Jan 2025 03:18 |
Last Modified: | 09 Jan 2025 03:18 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25541 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year