Tafsir sufistik kisah bergurunya nabi musa kepada nabi khidir dalam QS. Al Kahfi ayat 60-82 : studi Tafsir Lathaif Al-Isyarat Al Qusyairi

Yuliandi, Rian (2023) Tafsir sufistik kisah bergurunya nabi musa kepada nabi khidir dalam QS. Al Kahfi ayat 60-82 : studi Tafsir Lathaif Al-Isyarat Al Qusyairi. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1804026094_Rian_Yuliandi] Text (Skripsi_1804026094_Rian_Yuliandi)
1804026094_Rian Yuliandi_Lengkap Tugas Akhir - Rian Yuliandi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Al Qur’an menjadi pijakan utama dalam agama Islam yang dinamis untuk seluruh umat manusia seiring bergulirnya waktu dan tempat (sholihun fi kulli zaman wal makan). Berbagai macam kisah yang ada dalam Al Qur’an, khususnya pada kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir yang terdapat pada QS. Al-Kahfi ayat 60-82 menurut tafsir Lathaif Al-Isyarat karya Imam Al-Qusyairi. Kisah mengenai moralitas murid terhadap guru dalam menuntut ilmu yang kian terdegradasi, ironisnya tidak sedikit kita saksikan di media sosial fenomena kekurang ajaran seorang murid di sekolah kepada gurunya, dari mulai menantang kelahi hingga pembunuhan secara sadis. Serta, Eksistensi kitab tafsir klasik yang kian jarang digunakan lagi sebagai sumber rujukan referensi penelitian di zaman kontemporer ini, karna cenderung beranggapan bahwa kitab tafsir klasik sudah tidak lagi relevan dengan keadaan sekarang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apa yang melatarbelakangi diturunkannya ayat tentang kisah bergurunya Nabi Musa kepada Nabi Khidir? 2. Apa hikmah dibalik prosesi pengajaran ilmu antara Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam tafsir Lathaif al Isyarat al Qusyairi?. Adapun jenis penelitian ini adalah library research dengan penyajian data secara kualitatif deskriptif dengan metodologi tafsir yang digunakan oleh Al-Qusyairi adalah penerapan pola yang dilakukan para mufassir sufi, yaitu menginterpretasi ayat untuk menyingkap ajaran-ajaran moral Al-Qur’an. Adapun hikmah yang dapat ditarik dari kisah ini setelah dilakukan penelusuran tafsir Al-Qusyairi pada QS. Al-Kahfi ayat 60-82 yaitu berupa pengetahuan dan penanaman keyakinan. Serta adanya ilmu yang merupakan anugerah paling mulia dan menjadi karunia terbesar dari Allah SWT. Perlu disadari, bahwa tidak ada seorang manusia yang boleh mengklaim bahwa dirinya lebih berilmu dibanding dengan yang lainnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Lathaif Al-Isyarat; kisah, Al-Qur’an; Al Qusyairi
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 08 Jan 2025 02:12
Last Modified: 08 Jan 2025 02:12
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25558

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics