Al-Qur’an banyak memberikan gambaran tentang ekologi dengan berbagai kondisi, salah satunya adalah kerusakan lingkungan. Al-Qur’an menggambarkan keruskan lingkungan dengan berbagai term seperti halaka, sa’a, dammara, dan fasad. Penulis tertarik mengkaji terma kerusakan lingkungan yang terdapat pada al-Qur’an karena bagi penulis, kajian terhadap ayat-ayat kerusakan lingkungan merupakan langkah dasar dalam menyikapi persoalan tentang lingkungan hidup. Tema ini dirasa mampu merubah mindset atau paradigma terhadap konsep ekologis, mengingat dewasa ini bumi kita sedang dalam situasi krisis ekologi. Adapun penulis mengerucutkan pembahasan ayat-ayat keruasakan lingkungan pada penafsiran Ibnu ‘Asyu>r dalam kita tafsir Al-Tah{ri>r wa al-Tanwi>r. Untuk menemukan jawaban dari permasalahan diatas, penulis menggunakan jenis penelitian library research, yang bersifar deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang diambil penulis adalah kitab tafsir Al-Tahrir wa al-Tanwir karya Ibnu ‘Asyur. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode dokumentasi. Permasalah diatas akan diselesaikan menggunakan metode analisis deskriptif.
Berdasarkan analisa, penelitian ini mendapati hasil temuan: Pertama, dalam penafsiran Ibnu ‘Asyur tentang ayat-ayat kerusakan lingkungan di dapati b eberapa nilai-nilai ekologis yang terkandung di dalamnya, 1) Manusia sebagai khalifah di bumi, 2) Bertanam, 3) Larangan merusak alam, 4) Larangan berlebih-lebihan, 5) Kerugian bagi manusia.
Kedua, adalah implementasi nilai-nilai ekolois yang terdapat pada penafsiran Ibnu ‘Asyur. Implementasi nilai ekologis merupakan langkah strategis demi terwujudnya tatanan ekositem yang harmonis. Implementasi nilai-nilai ekologis yang terdapat dalam penafsiran Ibnu ‘Asyur: 1) manusia sebagai khalifah dapat diimplementasikan dengan melakukan dan mewujudjan kemakmuran di muka bumi serta mewujudkan kebahagiaan dan keselamatan di bumi. 2) pemeliharaan lingkungan, nilai ini diimplementasikan dengan tindakan penghijauan lahan, bertanam. 3) larangan merusak alam, dapat diimplementasikan merawat keseimbangan ekosistem yang ada pada lingkungan hidup agar terjaga fungsi dan kebermanfaatannya. 4) larangan berlebih-lebihan, dapat diimplementasikan dengan mrngurangi budaya konsumtif terhadap sesuatu, khusunya terhadap pemanfaatan sumber daya alam dan penggunaan kebutuhan sehari-hari. 5) dampak bagi manusia, dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengurangi tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat serta akibat dari tindakan itu merugikan lingkungan dan manusia itu sendiri.