Studi ini menyuguhkan kaitannya hak & kewajiban warga negara pada al-Qur’an dengan penafsiran kitab tafsir al-Azhār, yang ditulis oleh mufasir Indonesia yaitu Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka). Penelitian ini mengambil ayat hak dan kewajiban warga Negara yaitu: Q.S Al-Maidah: 32, Al-Baqarah: 256, An-Nisa’: 58, An-Nisa’: 59, Al-Anfal: 46, dan Yunus: 87.
Skripsi ini menjawab dua permasalahan berikut, pertama bagaimana penafsiran Buya Hamka terhadap ayat-ayat terkait hak & kewajiban warga Negara di dalam tafsir al-Azhār?, dan 2) Bagaimana kontribusi penafsiran Buya Hamka terhadap hak & kewajiban warga Negara. Dengan maksud studi ialah: pertama, Mendeskripsikan perspektif Buya Hamka terkait hak & kewajiban warga Negara di dalam Al-Qur’an. Kedua, Menganalisis kontribusi penafsiran Buya Hamka terkait hak & kewajiban warga Negara.
Studi ini termasuk library research yang mengidentifikasikan persoalan dengan cara deskriptif-analisis. Deskriptif diambil guna memaparkan hak & kewajiban warga Negara yang ada di dalam kitab al-Azhār. Analisis diambil guna didapatnya penjelasan terkait kontribusi penafsiran Buya Hamka terhadap ayat hak & kewajiban warga Negara.
Hasil yang didapat penulis bahwa hak warga Negara seperti yang pernah dikaji lebih dulu yakni hak hidup, hak kebebasan beragama, hak persamaan & keadilan. Adapun kewajibannya antara lain, taat dan patuh kepada pemimpin, mempertahankan persatuan & kesatuan bangsa, serta kewajiban untuk membela Negara. Dalam konteks kontribusi, penafsiran Buya Hamka merupakan peran agama yang tidak dipisahkan dengan ketatanegaraan bangsa serta penafsiran Hamka yang menganut prinsip-prinsip HAM dan nasionalisme.