Berdasarkan data BPS tahun 2020, jumlah GenZ memiliki jumlah terbesar. Ini berarti hampir sebagian besar mad’u dakwah di Indonesia adalah anak muda. Sedangkan hampir sebagian besar waktu anak muda sekarang habis untuk berkegiatan di luar rumah dan mengakses internet. Sehingga metode ceramah dirasa kurang relevan untuk mad’u anak muda. Dan dakwah kultural melalui seni musik yang ditawarkan oleh UKM Musik UIN Walisongo Semarang bisa menjadi salah satu alternatif solusi untuk metode dakwah yang dapat menyesuaikan dengan gaya hidup anak muda. Selain itu anak muda dapat mengambil pelajaran dari lirik atau syair yang terkandung dalam setiap musik religi.
Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun analisis data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis materi dakwah kultural melalui seni musik di UKM Musik UIN Walisongo Semarang.
Hasil penelitian menujukkan bahwa materi dakwah kultural melalui seni musik yang ada di UKM Musik UIN Walisongo Semarang belum memberikan efek yang signifikan pada anggota UKM Musik UIN Walisongo Semarang. Hanya terasa efek tersentuh ketika melantunkan lagu-lagu religi saat latihan dan hari H penampilan. Dan efek ini hanya dirasakan oleh penyanyi paduan suara dan vokal band saja, untuk player atau pemain alat musik tidak begitu merasakan perubahan emosi sebab fokus pada alat musik masing-masing sehingga dirasa kurang menjiwai lagu-lagu yang dibawakan. Meskipun demikian, ada perubahan pada proses latihan paduan suara dan band. Diantara perubahan itu adalah muncul rasa tanggungjawab, meningkatkan rasa kerja sama dan kepercayaan diri.