Masjid merupakan sarana yang digunakan seorang hamba untuk berinteraksi dengan sang pencipta, tempat berdakwah, tempat transit pengguna jalan, dan tempat yang mulia untuk umat muslim. Maka sudah sepantasnya masjid dikelola dengan baik agar pengunjung mendapatkan kenyamanan atas sarana dan prasarana yang dirasakan ketika berkunjung di Masjid Baitussalam Bandara Ahmad Yani Semarang.
Bertujuan untuk mendeskripsikan sarana dan prasarana di Masjid Baitussalam Bandara Ahmad Yani Semarang dan menganalisis Manajemen Ri’ayah di Masjid Baitussalam Bandara Ahmad Yani Semarang menggunakan metode penelitian berjenis kualitatif dibantu dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis.
Hasil penelitian rumusan masalah pertama menunjukkan sarana dan prasarana terbagi menjadi 2 (dua) fasilitas. Pertama, fasilitas utama dengan kelengkapan fasilitas seperti ruangan shalat dengan kapasitas 1.200 jemaah dengan pembatas garis shaf, sound dengan kapasitas 10.000 Mw, listrik dan genset, ruangan marbot, ruangan untuk gudang alat, dapur, tempat imam, ruangan istirahat untuk pengunjung, toilet, tempat wudhu terpisah antara laki-laki dan perempuan, dan tempat penyimpanan alat shalat seperti mukena dan sajadah serta tempat penyimpanannya, serta tempat untuk penyandang disabilitas. Kedua, fasilitas pendukung berupa halaman parkir,
CCTV, Show case minuman, AC, dan Kotak Amal, ruangan kesekretariatan masjid, ruangan imam dan muadzin, halaman parkir yang luas, dan tempat penitipan alas kaki. Pada rumusan masalah kedua menunjukkan bahwa Masjid Baitussalam Bandara Ahmad Yani Semarng memiliki sarana dan prasarana yang telah melalui tahap capaian standar riayah yang memperoleh nilai 60%. Capaian penilaian tersebut didapatkan dari adanya program pemeliharaan bangungan masjid seperti. Pertama perencanaan : pihak masjid Baitussalam terlebih dahulu mengadakan musyawarah atau silaturahmi untuk mencari tahu apa yang menurut mereka harus diperbaiki dengan mengatur jadwal terlebih dahulu untuk pembahasannya. Kedua, Pengorganisasian : membentuk struktur administrasi DKM dengan pembahian jobdisk masing-masing untuk pemeliharan bangunan masjid. Ketiga, pelaksanaan : merealisasikan perencanaan yang sudah dibahas secara matang agar menjadi pemeliharaan pada bangunan masjid. Keempat, pengawasan : adanya keamanan yang memiliki tugas untuk mengawasi dan memberikan pengamanan terhadap sesuatu hal yang ada di lingkup Masjid Baitussalam Bandara Ahmad Yani Semarang