Penelitian ini didasarkan pada adanya santri yang masih sering melanggar peraturan seperti terlambat datang sholat berjama’ah dan mengaji, kabur dari pondok tanpa izin, merokok, pacaran, dan lain-lain. Oleh karena itu, terdapat adanya divisi Bimbingan Konseling dan pelaksanaan kegiatan bimbingan Islam yang bertujuan untuk membentuk kedisiplinan santri di pondok pesantren kebon jambu Al-Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan Islam untuk membentuk kedisiplinan santri di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon, dan untuk mengetahui hasil terhadap perilaku kedisiplinan santri di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, subjek penelitian ini adalah ketua Divisi BK dan lima santri yang sering melanggar peraturan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, serta dokumentasi. Triangulasi teknik dan triangulasi sumber untuk memperoleh keabsahan data dan dianalisis dengan beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Pelaksanaan bimbingan Islam bagi santri di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon dilakukan dengan dua jenis bimbingan yakni bimbingan santri umum dan santri khusus bagi santri yang melanggar. Materi yang diberikan di antaranya adalah materi aqidah dengan mengkaji kitab aqidatul awam kemudian membentuk indikator ketaatan terhadap peraturan dan partisipasi dalam proses pembelajaran; materi syari’ah yang berkaitan dengan ibadah mahdah seperti kewajiban shalat, dll kemudian membentuk indikator partisipasi dalam proses pembelajaran; materi akhlak mengkaji kitab ta’lim muta’alim kemudian membentuk indikator peduli terhadap lingkungan, partisipasi dalam proses pembelajaran, serta patuh menjauhi larangan; materi lain yang diberikan yakni materi kedisiplinan (manajemen waktu) kemudian membentuk indikator ketaatan terhadap peraturan. Keempat materi tersebut disampaikan menggunakan metode nasihat (mauidhoh hasanah), teladan (role model), pembiasaan (ta’wid), dan hukuman. 2) Bimbingan Islam di pondok pesantren kebon Jambu Al-Islamy menghasilkan perubahan yang cukup signifikan terhadap perilau kedisiplinan santri. Hal ini dapat dilihat dari indikator kedisiplinan menurut teori Rahman yaitu ketaatan teradap peraturan, kepedulian terhadap lingkungan, partisipasi dalam proses pembelajaran, dan kepatuhan menjauhi larangan. Keberhasilan kedisiplinan santri tersebut juga tidak terlepas dengan adanya faktor eksternal yang mencakup keadaan keluarga, lingkungan pesantren dan juga keadaan masyarakat, dan faktor internal mencakup keadaan fisik dan psikis santri.