Seseorang selama menjadi tahanan mengalami beberapa permasalahan seperti hilangnya kebebasan, harga diri, perasaan malu, sedih, rasa bersalah, adanya sanksi sosial dan ekonomi. Permasalahan seperti ini berpengaruh terhadap emosi, kontrol diri warga binaan. Warga binaan di dalam Lapas mengalami stres, tekanan dan permasalahan lainnya sehingga membutuhkan bimbingan konseling di dalam Lapas, mereka membutuhkan upaya untuk menangani stres agar tetap bisa menjalankan kehidupan yang semestinya walaupun berada di dalam Lapas. Upaya menangani stres dengan pendekatan agama sangat berpengaruh bagi kehidupan seseorang karena memiliki efek yang cukup efektif bagi kehidupan selanjutnya. Upaya menangani stres tersebut biasa dikenal dengan Coping Religious. Upaya membentuk coping religious warga binaan bisa melalui kegiatan bimbingan konseling Islam.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik kebsahan data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis upaya membentuk coping religious pada warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang melalui bimbingan konseling Islam.
Hasil dari penelitian ini yaitu Upaya membentuk coping religious pada warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang melalui bimbingan konseling Islam berupa pemberian nasehat dan pemberian amalan-amalan agama yang dapat dijadikan bekal untuk masa depan yang lebih baik. Upaya membentuk coping religious warga binaan dengan melaksanakan ibadah wajib seperti istiqomah sholat fardhu dan mengamalkan ibadah sunnah seperti puasa, sholat tahajud, membaca Al-Qur’an. Banyak pula kegiatan keagamaan seperti pembacaan tahlil, diba, dan ada juga ceramah. Kegiatan demikian yang dapat mengalihkan dari masalah yang sedang dihadapi, mereka berupaya mengalihkan masalah dengan mengisi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat. Coping Religious warga binaan dilakukan dengan cara yang berbeda-beda setiap warga binaannya tetapi tetap berlandaskan indikator coping religious yaitu pertama, indikator meaning seperti pencarian makna tentang masalah yang terjadi terdapat hikmah yang dapat diambil dan berhusnudzon kepada Allah bahwa masalah yang terjadi dapat diatasi dengan meminta pertolongan Allah. Kedua, indikator control seperti semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan selalu melakukan ibadah wajib maupun sunnah sebagai upaya mencegah perbuatan yang negatif. Ketiga, indikator comfort seperti semakin rajin beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah agar mendapatkan kenyamanan hidup. Keempat, indikator intimacy seperti menjaga hubungan baik dengan orang lain, saling memberikan dukungan dan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Kelima, indikator life transformation seperti memperbaiki diri dan memperbaiki ibadah sebagai bekal di masa depan agar terjadi perubahan lebih baik di hidupnya. Bentuk coping religious pada warga binaan ada yang berfokus pada emosi (emotion-focused coping) dan ada pula yang berfokus pada masalah (problem-focused coping).