Kecamatan Pedurungan merupakan salah satu kecamatan di Kota Semarang yang memiliki permasalahan perceraian cukup tinggi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Kasus perceraian sering dianggap sebagai peristiwa yang menegangkan dan senantiasa memberikan dampak yang mendalam karena mendatangkan ketegangan berfikir yang memakan waktu lama seperti stres, trauma dan tekanan yang dapat berpengaruh terhadap fisik, psikis maupun sosialnya. Dalam kasus perceraian, biasanya wanita menjadi pihak yang paling dirugikan karena memiliki peran ganda dimana selain harus merawat dan mendidik anak juga harus berupaya untuk mencukupi kebutuhan anaknya. Selain itu, adanya stigma yang kurang baik di masyarakat terkait wanita yang telah bercerai dan menyandang status sebagai janda, kemudian dapat menambah beban pikiran wanita sehingga dapet mempengaruhi kondisi psikologis dan sosialnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dampak psikososial wanita pasca perceraian di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang (Analisis Bimbingan Konseling Islam). Jenis penelitan yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah wanita pasca bercerai, keluarga dari wanita pasca bercerai, serta masyarakat di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceraian yang terjadi dapat menimbulkan dampak psikososial bagi wanita pasca bercerai, dampak negatifnya seperti mengalami stres, pengalaman traumatis, takut memulai hubungan baru, menutup diri, dan ekonomi menjadi tidak stabil, sementara dampak positif berupa perasaan bahagia setelah bercerai. Bimbingan dan konseling Islam memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis dalam menangani dampak negatif psikososial akibat dari perceraian yang dialami oleh wanita pasca bercerai. Adapun fungsi bimbingan konseling Islam befokus pada tindakan pencegahan (preventif) dan penanganan masalah (kuratif), serta pengembangan (development) agar membantu wanita pasca bercerai dalam mengembangkan potensi pada dirinya dan memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap permasalahan dalam hidupnya. Dalam bimbingan konseling Islam terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah maupun menangani dampak psikososial pada wanita pasca bercerai guna memperoleh penyesuaian diri, diantaranya dapat dilakukan melalui bimbingan mental berupa peningkatan self efficacy, memperoleh dukungan sosial dari lingkungan dan memperbanyak melakukan berbagai kegiatan positif, serta meningkatkan religiusitas dengan melakukan bimbingan spiritual dengan mendekatkaan diri terhadap Allah SWT selain dengan cara memahami dan mengamalkan ajaran agama secara benar serta mengamalkan iman, islam, dan ikhsan dalam kehidupan sehari-hari seperti melaksanakan sholat, puasa, membaca Al-Qur’an, berdzikir, bersholawat, melakukan ibadah sunah, serta menjalin silaturahmi dan berhubungan baik dengan sesama muslim lainnya.