Proses migrasi digital ini bukan semata-mata langsung berpindah terlebih lagi bagi TV lokal seperti Batik TV, mereka memerlukan persiapan yang matang untuk bermigrasi digital. Karena migrasi digital ini bisa menjadi jalan bagi TV lokal untuk mengembangkan siaran agar dapat dinikmati lebih banyak pemirsa. Televisi juga tidak terlepas dalam peran menyebarkan dakwah, sekarang ini banyak televisi yang menjadikan program siaran dakwah menjadi program yang bertahan dari masa analog ke digital. Mutiara Hikmah menjadi program acara di Batik TV yang mengalami bagaimana proses siaran analog dan siaran digital.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan Batik TV dalam menghadapi perpindahan siaran analog ke digital Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian analisis deskriptif. Data utama penelitian menggunakan dokumen resmi intern yang berupa catatan pribadi hasil wawancara yang tidak hanya berupa teks, meliputi foto, rekaman audio. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber datanya ialah Alan Qoshdana yang bertanggung jawab sebagai Direktur Utama Batik TV.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Batik TV sudah siap akan adanya migrasi digital ini terbukti dari kesiapan teknis, kesiapan administrasi, kesiapan konten. Mereka bahkan sudah menyiapkan migrasi digital dari jauh-jauh hari, Batik TV juga menjadi televisi di Jawa Tengah yang bermigrasi terlebih dahulu sebelum dilakukan migrasi masalah oleh pemerintah. Program Siaran Hikmah menjadi salah satu program dari Batik TV yang ada dari era analog ke era digital, akan tetapi pada siaran digital ini Mutiara Hikmah tidak mengalami perbedaan pada proses produksi, Mutiara Hikmah hanya mengalami perbedaan pada proses penyiaran saja. Tentunya yang tadinya proses siaran analog menjadi digital.