Fenomena ini dilatar belakangi oleh tingginya antusias masyarakat dalam pendaftaran ibadah haji tidak sebanding dengan kuota yang tersedia dalam tahun berjalan, tiap tahun jamaah haji yang mendaftar di Kementerian Agama selalu bertambah. Melihat lamanya masa tunggu haji dan biaya perjalanan ibadah haji yang cenderung naik kalangan Jamaah Rekso Iman harus mempunyai literasi pembiayaan haji serta mulai mengatur dan melakukan perencanaan keuangannya agar mereka mampu mengelola keuangan pribadinya secara efektif dan efisien, serta dapat menunaikan ibadah haji di masa depan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran yang dilakukan oleh K.H Abdul Mu’id sebagai da’i, pembimbing dan motivator dalam menumbuhkan literasi pembiayaan haji di kalangan Jamaah Rekso Iman. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif berjenis lapangan (field research), dengan pendekatan sosiologi komunikasi. Data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menjaga kredibilitas dan keabsahan data digunakan triangulasi sumber dan teknik. Data primer berasal dari wawancara K.H Abdul Mu’id dan Jamaah Rekso Iman. Sedangkan data sekundernya berasal dari dokumen, arsip, dan foto pada kegiatan literasi pembiayaan haji. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif.
Hasil penelitian pertama, melalui perannya sebagai da’i K.H Abdul Mu’id .H Abdul Mu’id menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh jamaah, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti dengan baik. Kedua, K.H Abdul Mu’id berperan sebagai pembimbing bagi jamaah. Dengan pendekatan personal dapat membantu jamaah untuk lebih memahami situasi mereka dan bagaimana cara terbaik untuk mencapai tujuan mereka. Dengan bimbingan langsung, jamaah merasa lebih terbantu dan yakin dalam proses perencanaan haji mereka. Ketiga, Melalui perannya sebagai motivator, K.H Abdul Mu’id dapat menginspirasi dan mendorong jamaah untuk mencapai impian mereka menunaikan ibadah haji. Beliau memberikan dorongan moral dan semangat kepada jamaah. Dengan motivasi yang diberikan, jamaah merasa lebih bersemangat dan termotivasi untuk mengikuti arahan yang diberikan. Secara keseluruhan, peran K.H Abdul Mu’id sangat signifikan dalam menumbuhkan literasi pembiayaan haji di kalangan Jamaah Rekso Iman di Kabupaten Bojonegoro. Melalui peran sebagai da'i, pembimbing, dan motivator, serta dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, beliau berhasil meningkatkan pemahaman dan kemampuan jamaah dalam merencanakan pembiayaan haji secara efektif.