Gangguan kesehatan mental banyak dialami oleh individu ketika berada pada situasi yang tidak biasanya. Kecemasan menjadi salah satu gangguan kesehatan mental yang umum dialami oleh individu. Hal tersebut didukung dengan data yang menyatakan bahwa kecemasan menempati peringkat tertinggi dengan presentase 3,7% dibandingkan dengan gangguan kesehatan mental lainnya. Kecemasan atau anxiety merupakan perasaan khawatir dan takut terhadap hal yang belum tentu terjadi yang ditandai dengan tangan gemetar, berkeringat, detak jantung lebih cepat, dan kesulitan bernafas. Art therapy journaling merupakan salah satu bentuk terapi seni yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya mengatasi kecemasan dan bertujuan untuk membantu individu mengungkapkan isi hati, pikiran, ide, emosi, dan tekanan negatif ke dalam bentuk tulisan secara bebas. Art therapy journaling dapat dilakukan dengan menggunakan buku sebagai media katarsis, dalam hal ini buku berjudul “I Have Anxiety” karya Isna Nurjanah menjadi pilihan untuk mengatasi kecemasan dalam meningkatkan kesehatan mental.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya mengatasi kecemasan menggunakan art therapy journaling dalam buku “I Have Anxiety” dan bimbingan konseling Islam terhadap upaya mengatasi kecemasan menggunakan art therapy journaling dalam buku “I Have Anxiety”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis isi (content analysis). Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer, yakni dari Isna Nurjanah selaku penulis dan buku karya Isna Nurjanah berjudul “I Have Anxiety” dan sumber data sekunder yakni dari buku karya penulis, sosial media penulis (instagram), jurnal, artikel, hasil skripsi, dan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis model Milles dan Huberman yang meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Art therapy journaling merupakan teknik yang secara umum bertujuan dan bermanfaat untuk membantu mengatasi kecemasan. Terdapat fungsi – fungsi journaling yang berperan sebagai usaha pencegahan, pengembangan, pemeliharaan dan pemecehan masalah. Journaling mengajak individu untuk fokus dan mengeksplor perasaan negatif, serta bagaimana nantinya individu dapat melakukan evaluasi sekaligus menerapkan hidup positif guna meningkatkan kesehatan mental. 2) Art therapy journaling dalam konteks bimbingan dan konseling Islam merupakan cara alternatif baru yang dapat digunakan oleh konselor Islam dalam membantu individu untuk mencegah dan mengatasi masalah kecemasan. Tujuan journaling dalam bimbingan dan konseling Islam ialah bagaimana seorang individu dapat menemukan makna atas dirinya, memahami permasalahan yang terjadi, sehingga dapat menigkatkan kesadaran guna mengambil keputusan. Journaling ialah menulis ekspresif, di mana bagi seorang muslim dan beriman selalu membawa lafadz Allah SWT dan menyakini Allah SWT sebagai sumber penolong dan pelindung. Hal inilah yang kemudian melahirkan istilah absent counselor atau konseling dengan meletakkan Tuhan sebagai sosok konselor. Individu dapat secara bebas keluh kesah, curhat, dan mengadu kepada Tuhan guna menciptakan perasaan tenang dan sebagai upaya meningkatkan kesehatan mental, yaitu mengatasi kecemasan.