Makna nisyan dalam Al-Qur’an : studi semantik Toshihiko Izutsu
Kusuma, Much Husain Alkim (2023) Makna nisyan dalam Al-Qur’an : studi semantik Toshihiko Izutsu. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1804026138_Much Husain Alkim Kusuma_Full Skripsi - Husain Alkim(2).pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Bermula dari sifat manusia yang sering berbuat salah dan lupa sehingga perlu diingatkan. Lupa merupakan lawan kata dari kata dzikir sehingga Allah menjadikan dzikir sebagai tanda iman sedangkan, lalai sebagai tanda munafik dan kufur. Didalam kehidupan manusia yang terjadi sejak manusia diciptakan pernah melakukan lupa atau kesalahan baik di sengaja maupun tidak disengaja Kata al-nasy Dalam al-Qur’an kata al-nasy dapat diartikan bermacam-macam, seperti kemustahilan Allah bersifat lupa, mendustakan rasul, mengabaikan ajaran kitab suci, lupa berdzikir kepada Allah. Di dalam al-Qur’an terdapat banyak ayat yang terkait tentang lupa karena al-Qur’an itu sebagai pedoman hidup untuk umat islam, maka dari itu peniliti ingin meneliti dalam skripsi ini yaitu menganalisis makna konseptual dari istilah "Nisyan" dalam Al-Qur'an dengan menggunakan pendekatan semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu.
Penelitian ini berdasarkan atas ayat tentang Nisyan yang banyak disebut dalam al-Qur’an sebanyak 45 kali yayng bertujuan menerangkan secara luas penafsiran dan penyebutan lupa di dalam al-Qur’an dan historisnya tentang arti lupa tersebut dan Bagaimana Toshihiko Izutsu mufassir asal Jepang dalam menafsirkan Makna kata Nisyan atau lupa dalam al-Qur’an menggunakan pendekatan metode semantiknya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan daftar kepustakaan atau (library research), yaitu penelitian yang menggunakan sumber data sebagai cara menghimpun data dari berbagai literatur, substansi dari penelitian ini lebih menekankan pada aspek-aspek yang bersifat gagasan, teoritis dan konseptual yang sesuai dengan tema yang sedang dikaji.
Hasil penelitian ini adalah menunjukan bahwa Nisyan secara makna dasar yaitu lupa relasionalnya banyak di sandingkan dengan manusia dan kesucian Allah dari sifat lupa dan Nisyan itu sudah digunakan sejak zaman Pra Qur’anik atau zaman Jahiliyyah yang artinya ditinggalkan, tertinggal atau dilupakan. Pada masa Qur’anik dan pasca Qur’anik kata Nisyan artinya masih sama yaitu lupa, yang lebih sering dikhususkan Kepada semua Manusia, maka dari itu wajar kalau manusia hidup di muka bumi itu tidak pernah jauh dari kata lupa. Weltanschauung kata Nisyan mengandung makna yang mendalam seperti manusia cenderung zalim pada diri sendiri yang lebih mementingkan urusan dunia namun lupa dalam urusan akhirat dan lupa akan tuhannya serta senang berbuat kekacauan dan dosa,dan manusia sering melupakan kewajiban dan tanggung jawabnya baik disengaja maupun tidak. Penyebabnya adalah karena kelemahan-kelemahan pada dirinya yang berpotensi akan menjadi pelupa dan akan melakukan kesalahan- kesalahan, perbuatan manusia yang tidak luput dari lupa dan manusia yang akan menjadi sesat (berpaling dari jalan Allah).
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nisyan; semantik;Toshihiko Izutsu |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 10 Jan 2025 03:46 |
Last Modified: | 10 Jan 2025 03:46 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25632 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year