Skripsi ini membahas tentang pengaruh intensitas mengikuti bimbingan agama terhadap kesadaran beragama Generasi Z tobaters di Santrendelik Kampung Tobat Gunungpati Semarang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat kesadaran beragama Generasi Z tobaters Santrendelik yang dibuktikan dengan minimnya pengetahuan keagamaan, kurangnya praktik keagamaan, dan ketidakpatuhan terhadap ajaran agama. Kegiatan bimbingan agama yang dilaksanakan setiap minggunya diharapkan bisa menjadi dimensi untuk meningkatkan kesadaran beragama Generasi Z. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh intensitas mengikuti bimbingan agama terhadap kesadaran beragama Generasi Z tobaters di Santrendelik Kampung Tobat Gunungpati Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis survei. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh jama’ah tobaters yang aktif mengikuti kegiatan nongkrong tobat di Santrendelik. Sampling dalam penelitian ini berjumlah 60 orang yang diambil menggunakan teknik insidental sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu angket/kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Semua instrumen telah memenuhi syarat sebagai syarat pengukuran, karena telah diujicobakan sehingga telah memenuhi syarat uji validitas menggunakan Korelasi Product Moment dan reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha, serta telah lulus dari uji prasyarat. Analisis data menggunakan Uji-T dan presentase besar pengaruh menggunakan koefisien determinasi (R2). Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa uji regresi linier sederhana yang menunjukkan hasil koefisien (X) sebesar 0,084 yang menandakan adanya pengaruh positif intensitas mengikuti bimbingan agama terhadap kesadaran beragama Generasi Z. Selanjutnya pada uji-t diperoleh nilai signifikansi 0,00 < 0,05 sehingga menunjukkan bahwa intensitas mengikuti bimbingan agama berpengaruh positif terhadap kesadaran beragama Generasi Z. Dan perhitungan koefisien determinasi atau R2 menghasilkan nilai goodness of fit model sebesar 0,287 yang menunjukkan bahwa intensitas mengikuti bimbingan agama menentukan 28,7% terhadap variabel kesadaran beragama, sedangkan 61,3% dipengaruhi oleh faktor lain seperti kepribadian dan lingkungan sosial (keluarga, sekolah, dan masyarakat). Oleh karena itu, intensitas mengikuti bimbingan agama berpengaruh positif terhadap kesadaran beragama Generasi Z tobaters Santrendelik Kampung Tobat Gunungpati Semarang sebesar 28,7%.