Film “Merindu Cahaya De Amstel” merupakan sebuah film yang menarik untuk dikaji karena muatan pesan moralnya ini di adaptasi dari novel karya Arumi Ekowati yang diangkat dari kisah gadis Belanda yang kemudian memeluk agama Islam, yang bernama Khadija Veenhoven dengan nama asli Marien Veenhoven. Film ini banyak memberikan gambaran realita, isi dan pesan yang tersirat dalam film ini layak untuk digali, karena setiap adegan memiliki informasi, nilai edukasi, dan pesan moral yang umumnya diabaikan oleh masyarakat, serta dalam menyampaikan pesan moral tanpa perlu mendakwah dan dikemas secara tepat sesuai dengan realitas sosial yang ada. Film ini juga menunjukkan pentingnya bersikap toleran, tidak langsung menyalahkan seseorang ketika terjadi kesalahan, dan saling peduli antar sesama.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, analisis isi Krippendorff dengan menggunakan sumber data berupa rekaman video film Merindu Cahaya De Amstel produksi oleh Maxstream Original serta Unlimited Production. Pengumpulan datanya melalui dokumentasi, penulis mencari data dengan mengamati film “Merindu Cahaya De Amstel” dipilih adegan-adegan yang menunjukkan adanya pesan dakwah etika pergaulan remaja pada film “Merindu Cahaya De Amstel”. Pesan dakwah tentang etika pergaulan remaja pada film “Merindu Cahaya De Amstel” yaitu, yang pertama aspek syari’a terdapat aspek ibadah yang berupa menjalankan perintah Allah dengan melaksanakan shalat. Yang kedua aspek akhlak yang meliputi perilaku atau sifat terpuji yaitu, berupa saling tolong menolong, menghargai orang lain berupa menghargai privasi serta menghargai keputusan orang lain, memberi dukungan, menasihati, etika seorang muslim berupa tidak berjabatan tangan dengan yang bukan mahramnya, dan mengucapkan salam saat bertamu, dan berani mengakui kesalahan serta dosa dirinya sendiri.