Kesejahteraan psikologis mengarah pada pengalaman dalam menjalani kehidupan dengan baik, dalam hal ini yaitu menjalani hari-hari dengan perasaan yang baik dan berfungsi secara optimal. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu yang kerap terlihat murung, tidak bersemangat, dan mudah marah yang membawa pengaruh pada kesejahteraan psikologis lansia. Sehingga penelitian ini berfokus pada usaha yang dilakukan dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis lansia yang dapat dilakukan melalui bimbingan agama Islam, mengingat agama sebagai salah satu komponen dari kehidupan manusia dalam hal ini dinilai berkaitan erat dengan gejala-gejala psikis dan berperan memberikan rasa aman, bebas dari rasa takut dan gelisah dalam kejiwaan manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bimbingan agama dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer meliputi kepala dan pembimbing agama, serta lansia. Sumber data sekunder bersumber pada buku, jurnal ilmiah, dan referensi lain yang berkaitan.
Proses pelaksanaan bimbingan agama dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis lansia dilaksanakan secara rutin seminggu sekali setiap hari kamis pukul 09.30-10.30 WIB dengan berkelompok, diikuti oleh para lansia yang masih produktif. Panti Wredha Harapan Ibu memiliki dua pembimbing agama, yaitu Ustadzah Hanik Muhadjaroh dan Ibu Rokhani. Namun ibu Rokhani hanya bersifat cadangan yang akan mengisi kegiatan bimbingan agama ketika ustadzah Hanik berhalangan hadir. Penyampaian materi dilakukan secara lisan dengan metode ceramah. Materi bimbingan agama meliputi materi mengenai aqidah, ibadah, dan akhlaq. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa setelah rutin mengikuti bimbingan agama, keempat subjek mengalami peningkatan kesejahteraan psikologis pada dimensi penerimaan diri, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. Kemudian terdapat tiga dari dari empat lansia mengalami peningkatan pada dimensi hubungan positif dengan orang lain. Satu dari keempat subjek mengalami peningkatan pada dimensi kemandirian. Adapun pada dimensi penguasaan lingkungan terdapat dua dari empat subjek mengalami peningkatan.