Anak jalanan merupakan fenomena sosial yang sering sekali kita jumpai dikalangan masyarakat perkotaan besar yang secara potensial dipandang sebagai prilaku menyimpang dan mengarah pada kejahatan, kemiskinan, dan kriminalitas. Hidup menjadi anak jalanan pada dasarnya bukanlah pilihan yang diinginkan oleh setiap orang, melainkan adanya keterpaksaan tertentu yang harus diterima oleh mereka. Seperti keterbatasan ekonomi, kurangnya perhatian dari orang tua, serta lingkungan sosial yang menyebabkan mereka turun kejalanan. Oleh karena itu, perlunya pembinaan bagi mereka dalam mengembangkan bakat dan minatnya, pembinaan bakat dan minat anak jalanan dilakukan dengan kegiatan bimbingan vokasional. Dalam penelitian ini memfokuskan pada pelaksanaan bimbingan vokasional dalam membina bakat dan minat anak jalanan di Panti Pelayanan Sosial Anak Mandiri Semarang
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif korelatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data primer dan sumber data skunder. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Narasumber dari penelitian ini adalah kepala panti, pekerja sosial, dan penerima manfaat di Panti Pelayanan Sosial Anak Mandiri Semarang. Teknik validasi data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik sedangkan untuk analisis data menggunakan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan vokasional dalam membina bakat dan minat anak jalanan di Panti Pelayanan Sosial Anak Mandiri Semarang bertujuan agar anak jalanan dapat terampil dan bekerja secara mandiri untuk kehidupan dirinya sendiri dan keluarganya serta masyarakat sesuai dengan bidang yang diinginkannya serta tidak kembali menjadi anak jalanan lagi. Pembinaan bakat dan minat anak jalanan di Panti Pelayanan Sosial Anak Mandiri Semarang memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan pendidikan psikomotorik dan psikososial anak jalanan yang mengarah pada pembentukan kreativitas anak jalanan dalam mengembangkan bakat dan minatnya serta usaha membentuk karakter anak jalanan terhadap kesejahteraan sosial dirinya dan lingkungan masyarakat tempat tinggal. Tahapan pelaksanaan bimbingan vokasional dalam membina bakat dan minat anak jalanan meliputi pendekatan awal, assessment, rencana intervensi, intervensi, dan resosialisasi. Hal ini dilakukan untuk membantu memulihkan harga diri anak jalanan, tangung jawab sosial, serta kemauan dan kemampuan agar anak jalanan dapat melaksanakan fungsi sosialnya kembali. Pelatihan yang diberikan berupa budidaya jamur tiram, keterampilan mengelas, keterampilan otomotif roda dua, tata boga, keterampilan berternak ayam, serta budidaya ikan nila dan lele. Metode yang digunakan berupa bimbingan individu dan bimbingan kelompok dengan pendekatan secara langsung (face to face). Hal ini, dilakukan agar dalam membina bakat dan minat anak jalanan di Panti Pelayanan Sosial Anak Mandiri Semarang pembimbing dapat mengontrol perkembangan anak jalanan secara langsung dan dapat memecahkan permasalahan yang terjadi pada anak jalanan, serta dapat memenuhi kebutuhan anak jalanan selama bimbingan dan memberikan solusi dalam menangani permasalahan yang dialami anak jalanan.