Media online dalam menyajikan berita ditemukan penyimpangan dalam pemberitaannya. Misalnya, isu kelompok disabilitas yang sering kali terlupakan diruang publik. Kecenderungan media dalam memberitakan isu disabilitas dalam bingkai konflik menuai banyak pertentangan dan kontroversi, isu disabilitas kemudian menjadi polemik. Media mengambil peran penting dalam mengonstruksikan realitas yang akan disampaikan kepada khalayak. NU Online hadir dengan prinsip tasamuh (toleran) dalam pemberitaannya menggunakan konstruksi atau bingkai (frame) yang berbeda dengan media mainstream lainnya. Website NU Online dalam pemberitaannya membingkai isu disabilitas melalui sudut pandang keislaman.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat framing yang dibangun oleh NU Online dalam memberitakan isu disabilitas periode Januari 2022-Juni 2024. Metode peneliti menggunakan kualitatif deskriktif dengan pendekatan analisis framing dari Robert N. Entman, dengan empat elemen yang meliputi: 1) Define Problem, 2) Diagnose cause, 3) Make morel judgement, 4) Treatment recomendation. Dengan unit analisis berjumlah enam berita.
Hasil penelitian menunjukkan Website NU Online menunjukkan dalam membingkai pemberitaan disabilitas cenderung menonjolkan aspek disabilitas, dari segi beribadah, kehidupan dalam masyarakat, dan bernegara. NU Online menekankan kesetaraan penyandang disabilitas dan non-disabilitas dalam pemberitaannya. NU Online kemudian melakukan penyeleksian isu disabilitas dengan berfokus pada tata cara serta pandangan Islam dalam memperlakukan penyandang disabilitas dalam segala aspek diantaranya aspek sosial, agama, ekonomi, pendidikan dan budaya. NU Online juga memberikan solusi tentang bagaimana seharusnya memperlakukan penyandang disabilitas dalam kehidupan agama dan sosial.