Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih terdapat tantangan signifikan dalam mengoptimalkan fungsi sosialnya secara keseluruhan. Beberapa kegiatan sosial yang diselenggarakan belum terorganisir dengan baik, terdapat kendala dalam pengelolaan sumber daya, serta kurangnya partisipasi aktif dari masyarakat. Penelitian ini mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam manajemen fungsi sosial Masjid, menganalisis penyebabnya, dan merumuskan solusi yang tepat untuk mengoptimalkan peran sosial masjid ini.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan fungsi sosial masjid yang dilakukan oleh takmir di Masjid Jami Lasem Kabupaten Rembang. Penyajian data menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu ketua takmir, wakil ketua takmir dan kepala bagian perpustakaan. Sumber data primer menghasilkam data primer berupa hasil wawancara. Sumber data sekunder yang digunakan oleh peneliti berupa jurnal, buku dan dokumen. Teknik yang digunakan untuk mengambil data yaitu dengan metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi. Analisis data menggunakan teori Miles dan Huberman yaitu model analisis data yang disebut sebagai model interaktif (interactive model).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen fungsi sosial Masjid Jami’ Lasem Rembang terdiri dari 6 fungsi sosial utama yaitu Masjid sebagai Tempat Dakwah Islam, Masjid sebagai Tempat Pemberdayaan Ekonomi, Masjid sebagai Sarana Pendidikan, Masjid sebagai Sarana Pelaksanaan Program Sosial, Masjid sebagai Sarana Penguatan Moderasi Beragama, Masjid sebagai Destinasi Wisata Religi. Secara keseluruhan, manajemen fungsi sosial masjid terdiri atas perencanaan program kegiatan dengan mengidentifikasi kebutuhan jamaah masjid Jami' Lasem, seperti dalam hal pelayanan sosial, pendidikan agama, dan pengembangan ekonomi. Pengorganisasian mencakup pembentukan struktur organisasi yang efektif untuk takmir masjid yang bertanggung jawab atas berbagai aspek manajemen sosial masjid. Penggerakan fungsi sosial masjid lebih dominan pada koordinasi antar takmir masjid. Koordinasi dilakukan rutin satu kali setiap bulan. Dalam menggerakkan jamaah untuk terlibat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh takmir masjid, maka takmir masjid melakukan sosialisasi, membuat jadwal kegiatan dan memberikan pengumuman secara lisan serta tulisan kepada jamaah. Pengendalian mencakup pengawasan terhadap operasional harian masjid, evaluasi terhadap pencapaian tujuan, serta penerapan tindakan korektif jika diperlukan. Ini termasuk pengelolaan keuangan, pemantauan kinerja program-program sosial, dan penyusunan laporan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.