Komunikasi memainkan peran vital dalam kehidupan sosial manusia, termasuk dalam konteks keagamaan. Di Indonesia, negara dengan keberagaman agama dan budaya yang kaya, moderasi beragama menjadi kunci dalam menjaga keharmonisan sosial. Namun, tantangan seperti radikalisme dan ekstremisme agama masih muncul. Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai lembaga pemerintah di tingkat kecamatan memiliki peran strategis dalam mensosialisasikan moderasi beragama.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi komunikasi yang dilakukan oleh Kepala KUA di Kabupaten Rembang dalam mensosialisasikan konsep moderasi beragama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan lima Kepala KUA di Kabupaten Rembang yaitu KUA Kecamatan Lasem, Sluke, Pamotan, Sale, dan Pancur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang diterapkan oleh Kepala KUA meliputi: (1) Penentuan khalayak yaitu Kepala KUA melakukan pemetaan kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat, memahami latar belakang sosial, budaya, dan agama untuk menentukan pendekatan yang sesuai, (2) Pengkajian tujuan pesan yaitu pesan moderasi beragama disesuaikan dengan konteks lokal, diintegrasikan ke dalam kegiatan tradisional seperti sedekah bumi, dan dirancang untuk menciptakan harmoni sosial tanpa menghilangkan nilai-nilai lokal, (3) Peranan komunikator dalam penyampaian pesan yaitu Kepala KUA berperan sebagai teladan dalam menjaga kerukunan dan toleransi, menerapkan kehati-hatian dalam berbicara dan bertindak, serta menjadi jembatan antara perbedaan yang ada di masyarakat, dan (4) Pemilihan media komunikasi yaitu sosialisasi langsung dan tatap muka menjadi metode utama, didukung oleh kolaborasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi keagamaan untuk memperkuat efektivitas penyampaian pesan.