Penelitian ini dilatar belakangi oleh realitas siaran keagamaan di ruang publik yang seringkali memicu polemik di masyarakat. Dalam konteks tersebut diperlukan studi tentang bagaimana seharusnya media difungsikan sebagai sarana penyiaran keagamaan di ruang publik. Studi ini berfokus pada LPPL Radio Swara Widuri Pemalang yang telah menjalankan fiungsinya sebagai lembaga siaran yang menyiarkan program lintas agama. Oleh karena itu, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi lembaga penyiaran publik lokal Swara Widuri Pemlang sebagai media siaran lintas agama melalui studi program keagamaan Islam dan Kristen.
Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Swara Widuri adalah lembaga penyiaran yang didirikan oleh TNI Angkatan udara yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Pemalang dengan nama YD 7 W 19 dalam rangka dwi fungsi ABRI. Dengan adanya lembaga penyiaran publik lokal Radio Swara Widuri di Pemalang mampu menjadi media informasi, agama, pendidikan, ekonomi, kebudayaan, hiburan yang sehat, kontroldan perekat sosial serta pelestarian budaya bangsa, dengan senantiasa berorientasi kepada kepentingan seluruh lapisan masyarakat.
Metode penelitian ini yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penggalian data dilakukan melalui teknik wawancara mendalam dengan pengelola, produser, penyiar, dan pengisi program keagamaan Islam dan Kristen di radio tersebut. Data kemudian dianalisis menggunakan tahapan reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) fungsi lembaga penyiaran publik lokal Swara Widuri Pemalang sebagai media siaran informasi keagamaan ditandai dengan penyajian informasi yang lengkap seputar kajian kerohanian agama Islam dan Kristen, dengan mengedepankan kelenturan dalam mengikuti perkembangan zaman dalam penyiarannya; (2) terjalinnya hubungan baik antara pemerintah dengan pihak radio Swara Widuri dalam penyediaan informasi keagamaan menjadikan radio ini bekerja untuk orientasi publik; dan (3) keberadaan informasi keagamaan lintas agama memfasilitasi terciptanya dialog dan toleransi antar pemeluk agama dalam masyarakat.
Implikasi dari temuan ini adalah memberikan kontribusi dalam memahami peran penting lembaga penyiaran publik lokal dalam konteks keragaman agama di masyarakat. Hal ini penting di tengah banyaknya lembaga penyiaran keagamaan yang cenderung menampilkan bahasa ekstrem dan memecah belah masyarakat.