Stunting menjadi masalah nasional yang mana semua pihak dinas instansi diberikan tugas dan wewenang dalam menjalankan program pengentasan stunting. Salah satunya Kementrian Agama Republik Indonesia. Kemenag Kabupaten/Kota berupaya menjalankan tugas ini melalui kegiatan bimbingan dan penyuluhan Islam pada calon pengantin di setiap KUA Kecamatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan Islam melalui Bimbingan Perkawinan pada calon pengantin dalam upaya mencegah stunting di Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu : Bagaimana pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan Islam di KUA Kecamatan Warungpring dalam upaya pencegahan stunting pada calon pengantin?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah hasil wawancara dengan Kepala KUA, 2 Penyuluh KUA, 2 Petugas BKKBN dan 2 Petugas Puskesmas Warungpring serta lima pasang Calon Pengantin. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal-jurnal data data-data yang terkait dengan Bimbingan dan Penyuluhan Islam serta Pencegahan Stunting. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan model Milles dan Hubberman, maliputi reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan Islam di KUA Warungpring dilaksanakan oleh Penyuluh KUA kepada calon pengantin setelah memenuhi persyaratan administrasi. Tujuannya yaitu membantu calon pengantin menggapai kebahagiaan, mecapai hidup harmoni, produktif, mencapai cita-cita dalam bahtera rumah tangga serta mencegah risiko stunting. Salah satu fungsi dari bimbingan ini yaitu tercapainya fungsi preventif dalam pencegahan stunting. Metode yang digunakan berupa metode mandiri (individu) dan reguler (kelompok). Penyuluh KUA juga bekerjasama dengan instansi lain seperti BKKBN dan Puskesmas, khususnya pada bimbingan reguler atau kelompok metode ini biasa disebut sebagai metode alih tangan. Medianya berupa lefleat, buku panduan dan LCD proyektor yang berisi materi pencegahan stunting. Materi pencegahan stunting yang dapat diterapkan oleh calon pengantin berupa : Asupan makanan sehat lagi halal, Pemberian ASI Ekslusif sampai usia bayi 2 tahun, Mengikuti program KB, Menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi rumah, Cek kesehatan secara berkala, Menjaga kebersihan reproduksi. Hasil menunjukkan bahwa calon pengantin yang sebelumnya belum mengetahui kini menjadi faham tentang stunting dan pencegahannya. Evaluasi menunjukkan masih adanya kekurangan penguasaan materi pada penyuluh KUA meskipun sebelumnya telah mengikuti pembinaan. Pada calon pengantin juga beberapa masih berhalangan hadir karena kesibukan masing-masing. Bimbingan dan penyuluhan Islam dalam upaya pencegahan stunting pada calon pengantin dapat menjadi salah satu upaya menurunkan angka stunting di Kecamatan Warungpring. Dapat dilihat dari data prevalensi Puskesmas Warungpring dimana pada tahun 2023 angka stunting Kecamatan Warungpring berada di angka 5,67 % yang mana tahun sebelumnya mencapai angka 10%. Aspek lain juga di dorong oleh pencegahan lain yang sudah menjadi program pemerintah.