Fenomena kejujuran di zaman sekarang tidak mudah untuk ditemukan, dimana anak kecil maupun orang tua pasti pernah melakukan ketidakjujuran. Ketidakjujuran yang terjadi di pondok tersebut adalah kebohongan, dimana santri masih suka berbohong kepada ustadz/ustadzah atau teman-temannya Pondok Pesantren Salafiyah Miftakhul Mubtadi’in Montessori mengajarkan tentang pentingnya menerapkan kejujuran pada santrinya sebagai upaya menumbuhkan kejujuran di pondok. Dengan menerapkan beberapa metode dan materi yang di lakukan oleh pembimbing serta guru yang ada di pondok pesantren.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsi mengenai bagaimana upaya pengurus dan jajarannya dalam mengajarkan kejujuran para santri melalui bimbingan agama denga kitab akhlak lil banat jilid I. Jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Sumber data yang yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumantasi. Adapun keabsahan data yang digunakan adalah trianggulasi sumber. Analisis penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian upaya menumbuhkan kejujuran santri di pondok yaitu dengan: 1) metode langsung, dimana pembimbing berkomunikasi langsung kepada santri yang memiliki masalah. Bimbingan tersebut dilakukan selama 15 menit. Santri yang di bimbing menggunakan metode ini mengatakan lebih leluasa dalam menjelaskan permasalahan yang dihadapi. Hasil yang diperoleh setelah melakukan bimbingan dengan metode langsung adalah santri merasa lebih baik dan belajar untuk memperbaiki diri supaya menjadi pribadi yang berkhlakul kharimah. 2) metode ceramah dan diskusi, dimana pembimbing memberikan nasehat atau petunjuk serta ajakan dan dorongan kepada santri untuk melakukan hal-hal yang baik. Selanjutnya metode diskusi dimana pembimbing memberikan kesempatan kepada santrinya untuk berdiskusi terkait materi yang baru saja dipelajari bersama dengan pembimbing. Hasil yang diperoleh dari metode cermah dan diskusi adalah santri menjadi mengerti akan akhlak yang baik itu seperti apa, seperti halnya menerapkan perilaku jujur dalam kehidupan kesehariannya. 3) metode pembiasaan, dimana pembimbing mengajarkan, mengarahkan serta mencontohkan secara langsung santrinya untuk berperilaku jujur. Hasil yang diperoleh dari metode pembiasaan ini adalah santri menjadi terbiasa unuk berperilaku jujur kepada semua orang. 4) metode keteladanan, dimana pembimbing memberikan teladan serta contoh secara langsung kepada santrinya. Seperti teladan dari kisah nabi atau kisah nyata yang dapat diambil hikmahnya. Hasil yang diperoleh dari menerapkan metode teladan ini adalah santri menerapkan keteladanan yang dicontohkan oleh pembimbing, seperti keteladanan mengenai orang-orang yang berperilaku jujur dalam kesehariannya.