Setelah selesai menjalani masa tahanan, tentunya seorang mantan narapidana atau klien pemasyarakatan akan kembali lagi pada kehidupan bermasyarakat. Tidak menutup kemungkinan selama menjalani masa tahanan, mereka mulai kehilangan rasa percaya diri karena telah melakukan tindak kejahatan. Oleh karena itu, ketika mereka selesai menjalani masa hukuman, mereka akan menjadi klien pemasyarakatan di Bapas. Salah satu upaya Bapas Kelas II Pati untuk mengembalikan atau meningkatkan kepercayaan diri kliennya ketika kembali di tengah masyarakat adalah dengan diberikan bimbingan kepribadian.
Tujuan darin penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh bimbingan kepribadian terhadap kepercayaan diri klien pemasyrakatan Bapas Kelas II Pati. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitia ini adalah klien bimbingan dewasa yang ada di Bapas Kelas II Pati dengan pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling, yaitu peneliti mendapatkan sampel sesuai dengan yang ditemui saat melakukan penelitian, dan diperoleh sampel sebanyak 51 orang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear sederhana. Hasil analisis menunjukkan bahwa bimbingan kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kepercayaan diri klien, hal ini berdasarkan nilai koefisien regresi sebesar 1,038 yang memiliki arti jika bimbingan kepribadian naik satu poin, maka akan menyebabkan kenaikan nilai kepercayaan diri klien, maka disimpulkan bahwa semakin baik bimbingan kepribadian akan meningkatkan kepercayaan diri klien, nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,00 < 0,05 dan nilai kebaikan model sebesar 0,355, sehingga variabel bimbingan kepribadian mendefinisikan sebesar 35,5% terhadap variabel kepercayaan diri.