Radio merupakan salah satu bentuk media yang bisa diakses para penyandang disabilitas tunanetra, hal ini yang membuat para kaum tunanetra muncul keinginan untuk menjadi seorang penyiar. Penulis membuat rumusan masalah sebagai :Apa peran radio saahabat mata dalam pengembangan potensi diri pada kaum tunanetra? Bagaimanakah proses yang dilakukan Radio Sahabat Mata dalam pengembangan potensi diri pada kaum tunanetra? Tujuan penelitian untuk mengetahui peran serta mengamati proses yang dilakukan oleh Radio Sahabat Mata dalam pengembangan potensi diri pada kaum tunanetra.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data menggunakan teori Miles and Huberman, yang meliputi reduksi data, pemaparan data, daan penarikan kesimpulan yang disajikan berupa teks naratif.
Hasil penelitian ini yaitu radio SAMA FM berperan dalam para tunanetra menjadi seorang penyiar yang mahir dalam berkomunikasi sehingga radio SAMA FM menjalankan perannya sebagai media pengembangan potensi diri bidang penyiaran. Para tunanetra yang ada di radio SAMA FM memiliki tiga potensi diri yaitu: mental emosional yang berhubungan dengan keadaan emosional para tunanetra, potensi fisik yang berhubungan dengan fisik tunanetra, dan potensi mental spiritual yang berhubungan dengan agama. Adapun proses yang dilakukan radio Sahabat Mata untuk mengembangkan potensi diri para tunanetra dengan melalui beberapa pendekatan yaitu pendekatan filosofi berupa ngaji privat setiap Rabu malam Kamis. Pendekatan kronologis berupa motivasi kepada tunanetra, pelatihan penyiar radio, pelatihan komputer bicara. Pendekatan sosial berupa teman-teman para tunanetra yang selalu mengarahkan, memberi semangat saat para tunanetra melakukan siaran.