Penelitian ini mengkaji tentang Wisata Religi Makam Mbah Nyai Ageng Ngerang Desa Ngerang Tambakromo Pati (Perspektif Sapta Pesona). Salah satu makam seorang tokoh ulama’ perempuan yang semasa hidupnya menyebarkan agama Islam di daerah pegunungan kendeng tepatnya di Dukuh Ngerang Desa Tambakromo Kabupaten Pati. Penelitian ini memfokuskan pada wisata religi makam Mbah Nyai Ageng Ngerang dalam perspektif sapta pesona serta persepsi peziarah dan masyarakat sekitar mengenai sapta pesona wisata religi makam Mbah Nyai Ageng Ngerang Tambakromo Pati. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif. Data primer adalah hasil wawancara dan observasi. Data sekunder yaitu penelitian kepustakaan berupa jurnal, buku, dokumen, dan lain-lain yang menjadi rujukan dan relevan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Hasil pembahasan menunjukan bahwa kondisi sapta pesona makam Mbah Nyai Ageng Ngerang Tambakromo Pati telah terlaksana dengan baik. Wisata religi makam Mbah Nyai Ageng Ngerang Tambakromo Pati telah dikelola dengan baik. Penerapkan tujuh unsur sapta pesona aman, tertib, bersih, indah, sejuk, ramah, dan kenangan. Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan, seperti tidak adanya cinderamata atau oleh-oleh khas dari wisata religi makam Mbah Nyai Ageng Ngerang yang merupakan salah satu unsur dari sapta pesona yaitu kenangan. Namun merupakan hal yang wajar karena pelaksanaan unsur-unsur tersebut harus dilakukan dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi secara terus menerus. Dengan adanya unsur sapta pesona mengingatkan kepada masyarakat sekitar untuk menjadi tuan rumah yang baik dengan menciptakan lingkungan dan suasana yang kondusif dan mampu mendorong berkembangnya industri pariwisata. Pelaksanaan sapta pesona yang telah berjalan dengan semestinya, mulai dari tidak pernah ada tindak kriminal di kompleks makam, Al-Qur’an dan buku-buku sudah tertata dengan rapi, parkiran hingga akses jalan tertib, kondisi makam yang bersih, suasana sejuk yang ada di kompleks makam, tata warna bangunan yang indah, pengelola dan masyarakat sekitar ramah, dan spot foto indah yang dapat menciptakan kenangan. Meskipun ada beberapa hal yang belum terlaksana dengan sempurna, seperti pada unsur kenangan yang ada pada makam Mbah Nyai Ageng Ngerang, perihal cinderamata atau oleh-oleh khas yang belum ada di makam Mbah Nyai Ageng Ngerang. Cinderamata atau oleh-oleh khas merupakan salah satu bentuk kenangan dari tempat wisata yang dikunjungi dan dapat dibawa pulang. Namun seiring berjalannya waktu dengan pelaksanaan dan evaluasi akan mampu menciptakan lingkungan dan suasana yang kondusif dan mampu meningkatkan jumlah peminat wisata religi khususnya di makam Mbah Nyai Ageng Ngerang Tambakromo Pati.