Isu stunting telah menjadi perhatian utama pemerintah dan pemangku kepentingan di Indonesia. Stunting, yang ditandai oleh pertumbuhan fisik dan perkembangan anak yang terhambat, merupakan tantangan kompleks yang memerlukan pendekatan menyeluruh. Untuk menangani masalah stunting, diperlukan strategi penyuluhan yang inovatif terhadap masyarakat. Penyuluhan telah terbukti efektif dalam mengatasi stunting, terutama ketika dilakukan secara terencana dan terintegrasi. strategi penyuluhan menjadi kunci dalam upaya penanganan stunting, dengan fokus pada implementasi program.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui strategi penyuluhan yang dilakukan Pemerintah Semarang Barat melalui Rumah Pelita dalam penanganan Stunting di Semarang Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan model pembahasan deskriptif dan pendekatan yang digunakan pendekatan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, serta dokumentasi. Teknik keabsahan data meliputi triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Tenik analisis data meliputi reduksi data (data reduction) penyajian data (data display), penarikan data kesimpulan/verifikasi (verification).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi penyuluhan stunting di Rumah Pelita Manyaran, mengadopsi teori Diffusi Inovasi. Terdapat keselarasan dalam penekankan pentingnya setiap tahapan dalam proses penyuluhan (yaitu pengetahuan, pembujukan, keputusan, implementasi, dan konfirmasi) untuk mencapai keberhasilan program. Dalam konteks ini, Rumah Pelita rutin memberikan informasi yang komprehensif terkait stunting, menggunakan data yang meyakinkan terhadap masyarakat sebagai bukti keberhasilan program rumah Pelita, memberi dukungan dalam pengambilan keputusan orang tua, mendukung pelaksanaan program, serta melakukan evaluasi terhadap hasilnya. Lima point tersebut merupakan kunci efektivitas Rumah Pelita dalam mengurangi angka stunting di wilayah Semarang Barat.