Perkembangan teknologi saat ini membuat komunikasi antarmanusia di dunia nyata justru merenggang. Pudarnya komunikasi ini juga berdampak menurunnya kualitas hablum minannas. Lunturnya tali silaturahmi merenggangkan hubungan persaudaraan masyarakat Desa Kandri seiring dengan maraknya sosial media, bahkan tidak saling mengenal dan tidak bertegur sapa. Menghadapi problem tersebut, masyarakat Desa Kandri memiliki tradisi khusus untuk menghindari dampak buruk dari kemajuan zaman.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses pelaksanaan tradisi Nyadran Kali dan Sesaji Rewanda serta mendeskripsikan pesan dakwah dalam tradisi Nyadran Kali dan Sesaji Rewanda untuk membina akhlak masyarakat Desa Kandri. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan sumber data dari Perangkat desa, Pokdarwis, Tokoh masyarakat, dan Masyarakat Desa Kandri. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Makna tradisi Nyadran Kali sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt. atas ketersediaan air yang melimpah berupa sendang. Nyadran Kali dilakukan setiap Kamis Kliwon, bulan Jumadil Akhir. Pelaksanaan tradisi Nyadran Kali dimulai dengan bersih-bersih sendang, kirab tirta suci dan mujadahan, kirab budaya Nyadran Kali, tari Matirta Suci Dewi Kandri, penyiraman tanaman, kembul bujana dan rebutan gunungan. Sedangkan tradisi Sesaji Rewanda memiliki makna sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt. atas rezeki yang melimpah dan bentuk kasih sayang kepada hewan kera. Sesaji Rewanda dilakukan setiap tanggal 3 dan 7 Syawal. Pelaksanaan tradisi Sesaji Rewanda diawali dengan selametan, kirab budaya Sesaji Rewanda, rebutan gunungan, dan hiburan pertunjukan seni tari. (2) Pesan dakwah dalam tradisi Nyadran Kali dan Sesaji Rewanda untuk membina akhlak masyarakat Desa Kandri berupa aqidah, syariah, dan akhlak. Aqidah berkaitan dengan akhlak kepada Allah yaitu mengesakan Allah dan bersyukur kepada-Nya. Syariah berkaitan dengan akhlak kepada Allah dan sesama manusia yaitu sedekah dan keikhlasan dalam berbagi. Akhlak berkaitan dengan akhlak kepada sesama manusia dan lingkungan yaitu menjaga persaudaraan, tolong menolong, berbuat baik kepada hewan, tumbuhan, dan alam sekitar. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa radisi Nyadran Kali dan Sesaji Rewanda dapat membina akhlak masyarakat Desa Kandri melalui serangkaian aktivitas dan pesan agama yang terkandung di dalamnya. Pesan dakwah berupa akhlak dapat mempererat hubungan persaudaraan masyarakat Desa Kandri yang didasarkan pada kepercayaan dan kebermilikan budaya leluhur bersama.