Forum Rohis Daerah merupakan salah satu wadah yang akan melahirkan generasi muda Islam yang bertanggung jawab dan aktif dalam berbagai bidang sosial dan agama yang akan menjawab tantangan dakwah di era modern ini melalui pembinaan anggota demi menggapai tujuan tersebut.
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui peranan FORSDA (Forum Rohis Daerah) Kabupaten Kendal dalam membentuk siswa berkarakter religius dan untuk mengetahui program kerja FORSDA (Forum Rohis Daerah) Kabupaten Kendal dalam membentuk siswa berkarakter religius. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan data deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah Pembina FORSDA, Pengurus FORSDA, Anggota FORSDA, dan siswa SLTA di Kendal yang menjadi sasaran program. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi teknik, sedangkan teknik analisis data melalui tiga tahap yaitu Data Reduction (Reduksi Data), Data Display (Penyajian Data), dan Conclusion Drawing/ Verification (Penarikan Kesimpulan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Kerja FORSDA dalam membentuk siswa berkarakter religius adalah LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan), PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), BITA (Bina Iman dan Taqwa), KREASI (Kreatifitas dan Seni Islam), Bakti Sosial, Santunan Anak Yatim Piatu, Kajian Dakwah, Ziarah Religi, Tadarus Al- Qur’an, serta Kegiatan Bulan Ramadhan (Buka Bersama dan Khataman Al- Qur’an). Program Kerja ini yang dapat membentuk karakter religius siswa antara lain akhlak yang baik, kejujuran, toleransi terhadap perbedaan, kedisiplinan, kerja keras, kreatif, mandiri, komunikatif, tanggung jawab, peduli terhadap sosial dan lingkungan sekitar. Namun, di sisi lain beberapa kegiatan seperti BITA (Bina Iman dan Taqwa), KREASI (Kreatifitas dan Seni Islam), dan Santunan Anak Yatim kurang berjalan optimal, sehingga diharapkan untuk dapat mengoptimalkan program kerja agar dapat membentuk karakter religius siswa dengan cara mengevaluasi kinerja anggota dan pengurus sehingga dapat berperan secara optimal.
Kemudian untuk Peranan FORSDA dalam membentuk siswa berkarakter religius antara lain sebagai fasilitator siswa yang ada di sekolah masing – masing sehingga FORSDA akan menjadi tutor sebaya yang mengedukasi terhadap siswa yang lain, selain itu sebagai event organizer FORSDA, dan menggerakkan siswa untuk berpartisiasi dalam kegiatan. Namun, di sisi lain peranan FORSDA belum optimal dalam pengkaderan anggota baru FORSDA karena sistem perekrutan yang belum terkoordinir dengan baik sehingga anggota yang bergabung hanya beberapa perwakilan sekolah saja. Untuk itu, Perlu ada sistem perekrutan yang jelas, efektif, dan efisien disertai sosialisasi sehingga untuk periode selanjutnya banyak siswa yang berminat bergabung di FORSDA.