Konflik rentan muncul pada diri seorang mualaf. Minimnya pengetahuan mualaf mengenai ajaran agama Islam menjadikan bimbingan agama sangat diperlukan bagi mereka. Pemberian bimbingan dan motivasi perlu diberikan kepada para mualaf sehingga mereka dapat mengatasi masalah yang dihadapinya Bimbingan agama diperlukan untuk memberikan arah dan pemahaman seorang mualaf sehingga ia dapat mempraktikkan ke-Islamannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data meliputi triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Metode analisis data menggunakan reduksi data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bimbingan agama melalui Kitab Risalah Jamiah dalam membentuk komitmen beragama pada mualaf di Rumah Mualaf Kota Semarang.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pelaksanaan bimbingan agama di Rumah Mualaf Kota Semarang menggunakan Kitab Risalah Jamiah dilaksanakan oleh tenaga pembimbing agama, dengan teknik ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Materi yang diberikan berdasarkan pada Kitab Risalah Jamiah yang membahas dasar-dasar agama Islam tentang tauhid, fiqih, dan tasawuf. Dari pelaksanaan bimbingan agama dalam upaya membentuk komitmen beragama bagi mualaf di Rumah Mualaf Kota Semarang dilihat dari empat indikator, yakni kepercayaan, ritual, perasaan, dan pengetahuan. Pertama, kepercayaan dari mualaf yang awalnya masih tidak percaya dengan keberadaan dan ajaran agama Allah mengakui bahwa mereka sudah percaya terhadap adanya Allah Swt. dan agama yang mereka anut. Kedua, aspek ritual dari mualaf yang sebelumnya belum menjalankan shalat lima waktu dan ritual ibadah lainnya seperti puasa, zakat, dan dzikir kini sudah menjalankan ritual ibadah secara rutin setiap harinya. Ketiga, aspek perasaan dari mualaf mengakui bahwa sebelum masuk Islam mereka seringkali merasa tidak tenang hatinya seiring berjalannya waktu dengan menjalankan ajaran agama Islam mereka merasa nyaman dan menemukan ketenangan hati pada saat mereka beribadah. Informan juga mengatakan bahwa mereka merasa resah apabila tidak menjalankan kewajibannya. Keempat, aspek pengetahuan mengenai agama Islam dari mualaf yang awalnya masih minim seiring bertambahnya waktu bertambah pula pengetahuan mereka dan mereka mengakui telah mengimplementasikan pengetahuan ke-Islamannya dalam kehidupan nyata sehari-hari.