Fenomena pernikahan dini banyak disebabkan oleh kurangnya kesadaran remaja terkait kesehatan reproduksinya. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab berbagai upaya untuk mencegah pernikahan dini pada program yang sudah dicanangkan pemerintah salah satunya seperti PIK R. salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan wadah untuk remaja bisa berinteraksi dan berbagi tentang kesehatan reproduksi remaja termasuk pernikahan dini dengan remaja seusianya yakni di PIK R melalui peer group. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus (case study). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik, penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Dari berbagai data yang sudah dikumpulkan tahapan selanjutnya adalah dianalisis yakni dengan reduksi data (meringkas hasil), penyajian data dan terakhir penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Upaya pencegahan pernikahan dini melibatkan banyak pihak, baik pemerintah, orangtua bahkan remaja. Dari pemerintah upaya yang dilakukan adalah menyediakan wadah untuk remaja bisa berbagi pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi yakni lewat Dinas P3AP2KB, menjadikan remaja berperan aktif dalam mencegah pernikahan dini dikalangan mereka. Upaya yang dilakukan orangtua adalah memahami dampak-dampak pernikahan yang dilakukan dibawah usia 19 tahun, memberikan pengawasan dan pembinaan kepada anak agar tidak melakukan pernikahan dini.
Upaya pencegahan pernikahan dini yang dilakukan di SMKN 1 Dukuhturi Tegal adalah mendukung adanya PIK R dalam bentuk bimbingan kelompok dengan melalui Peer Group yang dilaksanakan rutin setiap hari selasa dengan memberikan materi tentang kesehatan reproduksi remaja dan menjadi generasi berencana. Materi yang merujuk kepada upaya pencegahan pernikahan dini adalah Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Materi tersebut disediakan dalam modul himpunan materi GenRe dari BKKBN yang kemudian dibagi menjadi dua substansi yakni modul “Tentang Kita” dan modul “Ini Genting”. Modul “Tentang Kita” berisi perencanaan depan remaja diberikan sesuai dengan usia remaja. Sedangkan modul “Ini Genting” berisi edukasi gizi dan anemia pada remaja. Dengan demikian, melalui pendekatan peer group dengan menyampaikan materi dalam modul itu akan membuat remaja lebih banyak berinteraksi dan berkolaborasi satu sama lain untuk membantu remaja dalam masalah yang dihadapi yakni TRIAD KRR. Dari pengajaran dan implementasi modul juga menjadi langkah awal anggota PIK R Cakra Wijaya mencegah pernikahan dini dilingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.