Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam, seperti yang telah diungkapkan dulu, lahirnya pesantren tidak terlepas dari proses islamisasi di Indonesia. Para wali, kiai, syekh, tengku, yang mendakwahkan ajaran Islam biasanya memiliki lembaga pendidikan tersebut, di Jawa terkenal dengan nama pesantren, di Sumatera Barat disebut surau, sedang di Aceh menasah, rangkang, dan dayah. Walaupun memiliki nama yang berbeda-beda, namun hakikatnya tetap sama, yaitu lembaga tempat mengkaji dan mendalami ajaran-ajaran keislaman. Dengan demikian inti dari pesantren adalah sebagai pusat pembelajaran ilmu- ilmu keagamaan Islam, seperti fikih, tauhid, tafsir, hadis, tasawuf, bahasa arab, dan bidang lainnya yang terkait. Ilmu-ilmu yang ditekankan ini terbatas pada ranah keagamaan, untuk membedakannya dari ilmu-ilmu umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan ta’zir dan kepemimpinan terhadap kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Queen Al- Badriyyah Mranggen Demak. Metode peneliian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 70 santri.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik angket (kuesioner). Populasi peneitian ini adalah santri pondok pesantren queen Al- Badriyyah Mranggen Demak. Teknik pengambilan data menggunakan metode sensus sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. untuk menguji hipotesis penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ta’zir dan kepemimpinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kedisiplinan santri. Ta’zir sebagai bentuk hukuman edukatif terbukti efektif dalam meningkatkan kepatuhan santri terhadap peraturan pesantren . penerapan ta’zir memperoleh hasil dengan nilai signifikan sebesar 0,024 < 0,05. Kepemimpinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kedisiplinan santri,. Kepemimpinan yang baik dari para pengasuh dan pengurus juga berperan penting dalam membentuk karakter disiplin santri. Kepemimpinan terhadap kedisiplinan santri menghasilkan nilai signifikan 0,003 < 0,05. Maka dari hasil nilai variabel keduanya itu dinyatakan H_o ditolak dan H_a diterima.