Museum Islam Nusantara merupakan tempat penyimpanan benda-benda bersejarah dari tokoh-tokoh penyebar Islam Nusantara dan khususnya pada Jawa tengah yaitu kota Lasem. Museum Islam Nusantara Lasem masih tergolong baru, hal tersebut menjadikan museum masih sepi pengunjung, maka dari itu Museum Islam Nusantara Lasem perlu pengindetifikasi permasalahan-permasalahan baik eksternal maupun internal yang dapat di analisis menggunakan analisis TOWS. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana potensi-potensi yang terdapat pada Museum Islam Nusantara Lasem yang dapat menjadi suatu atraksi dari komponen attraction serta bagaimana strategi yang baik dalam penerapan komponen 4A (Attraction, Accessibility, Amenity, Ancillary) yang mampu menjadikan Museum Islam Nusantara layak dan memberikan kenyamanan bagi para pengunjung. Dengan harapan dapat meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Museum Islam Nusantara Lasem.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, untuk mendapatkan data yang di perlukan peneliti menggunakan sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan teori.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisata religi Museum Islam Nusantara Lasem merupakan tempat pelestarian dari benda-benda peninggalan tokoh penyebar Islam di Lasem yang memiliki potensi wisata religi dari arsitektur bangunan, benda-benda peninggalan tokoh Lasem yang menyimpan sejarah, serta kegiatan religi yang dapat dilakukan seperti berkunjung ke Masjid Jami Lasem dan ziarah makam tokoh penyebar islam di Lasem. Strategi dalam penerapan komponen 4A (Attraction, Accessibility, Amenity, Ancillary) yang layak di terapkan pada Museum Islam Nusantara Lasem secara garis besar lebih memanfaatkan potensi yang di miliki untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dengan mengadakan event-event seperti bazar, workshop budaya dan festival budaya pada Museum Islam Nusantara Lasem, bekerja sama dengan pihak-pihak tertentu dalam menyangkut wisata religi Museum Islam Nusantara Lasem serta perlu perawatan dan penambahan beberapa fasilitas di setiap komponen 4A (Attraction, Accessibility, Amenity, Ancillary).