Makna praktik tawajjuhan di Pondok Pesantren Al-Madani Gunungpati Semarang : studi living Qur'ān

Takwati, Intan Iis (2023) Makna praktik tawajjuhan di Pondok Pesantren Al-Madani Gunungpati Semarang : studi living Qur'ān. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1804026173_Intan_Iis_Takwati] Text (Skripsi_1804026173_Intan_Iis_Takwati)
1804026173_INTAN IIS TAKWATI_FULL SKRIPSI (1) - Intan Iis Takwati.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Tawajjuhan merupakan satu tradisi yang biasa dilakukan oleh pengikut sebuah tarekat, dan biasanya dilakukan oleh pengikut tarekat Qadiriyah. Namun ketika tarekat Qadiriyah dan Naqsyabandiyah bergabung, kemudian digabungkan dengan tradisi dalam tarekat Naqsyabandiyah. Tujuan melaksanakan tawajjuhan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengharap agar dapat melihat wajah Allah. Penulisan skripsi ini merujuk pada pelaksanaan kegiatan tawajjuhan yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Madani Gunungpati Semarang. Dalam skripsi ini, peneliti akan menjawab beberapa permasalahan pokok yaitu : (1) Bagaimana Proses Berjalannya Praktik Dan Makna Tawajjuhan Di Pondok Pesantren Al-Madani Gunungpati Semarang? (2) Bagaimana Makna Tawajjuhan Dan Implementasi Ayat-Ayat Żikir Dalam Praktik Tawajjuhan Di Pondok Pesantren Al-Madani Gunungpati Semarang?
Skripsi ini adalah penelitian kualitatif lapangan, maka dari itu sumber utama pada penelitian ini adalah observasi secara langsung dalam kegiatan tawajjuhan. Pada penelitian ini juga menggunakan metode living qur'ān, penulis mengadopsi pendekatan teori menurut Karl Mannheim yaitu teori analisis sosiologi pengetahuan.
Hasil penelitian yang didapat, disimpulkan bahwa praktik tawajjuhan di Pondok Pesantren Al-Madani Gunungpati Semarang berdasarkan amalan pendiri pondok yaitu K.H. M. Tauhid dari guru sebelumnya, dan dilaksanakan sejak berdirinya pondok Al-Madani. Tawajjuhan di Pondok Pesantren Al-Madani Gunungpati, Semarang ini juga berdasarkan resepsi Q.S Ar-Ra’d ayat 28, siapa saja yang selalu berżikir mengingat Allah maka akan diberikan ketenangan hati. Sama seperti pelaksanaan tawajjuhan di pondok Al-Madani, dimana jamaah yang mengikuti kegiatan tersebut agar mendapat ketenangan hati, lebih mendekatkan diri kepada Allah juga agar dapat melihat wajah Allah swt dan mendapat keberkahan berupa ridha Allah swt. Ditemukan juga dalam pelaksanaan kegiatan tawajjuhan di Pondok Pesantren Al-Madani Gunungpati, Semarang ini beberapa makna, yakni: Makna objektif, pelaksanaan tawajjuh ini pelaksanaannya setiap malam Jum'at, dimana tradisi tawajjuhan ini sudah ada sejak berdirinya Pondok Pesantren Al-Madani. Makna ekspressive, sebagai bentuk keta'dziman kepada guru dengan melaksanakan kegiatan yang telah diajarkan oleh guru, bentuk upaya mendekatkan diri kepada Allah swt, melatih diri untuk fokus kepada Allah swt, dan upaya untuk selalu mengingat Allah swt. Makna dokumenter, tanpa disadari, para santri di Pondok Pesantren Al-Madani Gunungpati, Semarang melestarikan sebuah tradisi tawajjuhan yang ada dipondok dan juga telah dilakukan di tempat lain.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tawajjuhan; tarekat qadiriyah wa naqsyabandiyah; living qur'ān
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 30 Jan 2025 06:46
Last Modified: 30 Jan 2025 06:46
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25777

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics