Tajassus dalam Al-Qur’ān dan relevansinya terhadap fenomena media sosial : tinjauan Tafsīr Al-Jāmi’ Li Ahkām Al-Qur’ān
Luthfi, Muhammad (2023) Tajassus dalam Al-Qur’ān dan relevansinya terhadap fenomena media sosial : tinjauan Tafsīr Al-Jāmi’ Li Ahkām Al-Qur’ān. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1904026002_Muhammad Luthfi_Full Skripsi - Muhammad Luthfi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Berangkat dari pada penelitian era sekarang yang merupakan sebuah zaman canggih yang segalanya serba mudah dan praktis, namun semua itu ada sebuah sisi negatifnya. Maka dari itu perlunya mengetahui bagaimana mengarahkan media ini menjadi media yang bisa untuk membedakan mana yang benar dan yang salah, kemudian perlunya untuk mengetahui batasan-batasan dalam media supaya tidak terjerumus pada suatu hal yang tidak baik. Pokok masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penafsiran tajassus dalam al-Qur’ān tinjauan al-Qurṭūbi dalam Tafsīrnya al-Jāmi’ li ahkām al-Qur’ān serta relevansinya terhadap fenomena media sosial pada masa ini, karena pada era zaman sekarang banyak video, foto-foto beredar yang isinya hanya mencela dan menghina aib-aib orang lain. Begitu juga banyak hacker yang membobol privasi orang lain dan seperti menyadap akun pribadi seseorang dan lain sebagainya yang mana hal tersebut merupakan suatu perilaku yang tercela dan merupakan perbuatan yang membahayakan untuk diri sendiri dan membahayakan orang lain. Menilik masalah di atas, maka penulis perlu untuk menelitinya dengan tujuan untuk menampilkan bagaimana penafsiran tajassus tinjauan al-Qurṭūbi dalam Tafsīrnya al-Jāmi’ li ahkām al-Qur’ān apakah relevan dengan fenomena media sosial pada zaman sekarang atau tidak?. Selain itu, penulis dalam menyusun skripsi ini menggunakan metode penelitan jenis kualitatif yang bersifat kepustakaan yaitu metode yang menganalisis dan mengkaji dengan sumber literatur dari kitab-kitab, buku-buku dan jurnal yang terkait dengan penelitian yang sedang diteliti. Kemudian penulis menggunakan analisis tematik yaitu mengkaji dan menganalisis lebih mendalam tentang penafsiran yang seorang tokoh. Dalam hal ini sumber dengan menggunakan tafsir al-Jāmi’ li ahkām al-Qur’ān. Hasil penelitan ini menyimpulkan bahwa tajassus pada dasarnya perbuatan yang keji, artinya sesuatu yang sangat dilarang oleh syariat Islam. Karena Allah dan rosul telah melarang perbuatan ini, tetapi pada zaman sekarang berbeda dengan zaman sekarang, ada pengecualian untuk memperbolehkan meneliti kesalahan orang lain dan mencari informasi yang sifatnya pribadi atau menyadap data-data orang lain dengan syarat-syarat yang ketat. Seperti ada hajat atau keadaan darurat yang membahayakan seseorang, kelompok atau suatu negara. Perilaku ini tidak jarang terjadi di dunia nyata apalagi di pada masa sekarang yang semuanya serba canggih, sehingga tanpa disadari kita bisa masuk dalam katagori orang-orang yang mencari-cari kesalahan orang lain. Namun, relevansi tajassus pada zaman sekarang berbeda sehingga asalnya jelek disesuaikan dengan kebutuhannya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tajassus; Al-Jāmi’ li Ahkām al-Qur’ān; Tafsir Al Quran |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 31 Jan 2025 03:14 |
Last Modified: | 31 Jan 2025 03:14 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25783 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year