Generasi Muda Pembangunan Indonesia, sebagai organisasi sayap yang terafiliasi dengan Partai Persatuan Pembangunan, merupakan sebuah organisasi independen yang memiliki hubungan secara formal dengan Partai Persatuan Pembangunan. Karakteristik pola hubungan ini dapat dilihat dari pola relasinya. Melihat adanya hal tersebut, penelitian ini diharapkan bisa mengetahui secara mendalam bagaimana pola relasi antara PW GMPI Jateng dengan DPW PPP Jateng, serta mengetahui dinamika dan penyelesaiannya dalam relasi antara PW GMPI dan DPW PPP Jateng.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggukan analisis melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penulis juga menggunakan teori relasi partai politik dan organisasi kolateral, untuk memandu menemukan fakta-fakta pola hubungan antara Generasi Muda Pembangunan Indonesia Jawa Tengah dengan Partai Persatuan Pembangunan Jawa Tengah.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pola relasi yang terjalin antara GMPI dan PPP Jateng memiliki dinamika komunikasi yang relatif efektif namun masih memiliki beberapa tantangan, proses pengambilan keputusan selalu melibatkan unsur GMPI, kaderisasi yang dilakukan DPW PPP terhadap PW GMPI Jateng berjalan baik dengan memberikan model kaderisasi secara formal dan non formal, serta distribusi kader GMPI dapat terakomodir oleh DPW PPP Jateng. Fakta lapangan yang peneliti dapatkan berupa berbagai masalah yang dapat terselesaikan dengan baik menjadi bukti bahwa hubungan antara organisasi kolateral yang terafiliasi dengan partai politik (induknya) memiliki intensitas masalah yang rendah, atau setiap masalah bisa terselesaikan dengan baik.

ABSTRACT:
Generasi Muda Pembangunan Indonesia, as a colateral organization affiliated with Partai Persatuan Pembangunan, is an independent organisation that has formal relationship whit Partai Persatuan Pembangunan. The characteristics of this relationship pattern can be seen from the relationship pattern. Seeing this, this research is expected to find out the dynamics and problem solving in the relationship between Generasi Muda Pembangunan Indonesia and Partai Persatuan Pembangunan in Central Java.
This research uses qualitive research methods, with a descriptive appoarch.data collection in this study used observation, interview, and documentation techniques. While the data analysis used in this study uses analysis through three stages, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. The author also uses Thomas Poguntke’s theory of political party relations and collateral organisation, to guide the facts of the relationship pattern between PW GMPI and DPW PPP Central Java.
The results of this study indicate that the relationship pattern established between PW GMPI and DPW PPP Central Java has a relatively effective communicatoin pattern, the decision-making process always involves PW GMPI elements, regeneration carried outby DPW PPP toward PW GMPI goes well, and the distribution of GMPI cadres can be accomodate by DPW PPP Central Java. Then the dynamics that occur cannot be separated from the pattern of relationship between PW GMPI and DPW PPP Central Java, where there is communication, participation, and regeneration. The field facts that researchers get in the form of various problems that can be resolved properly are evidence that are relationship between collateral organisations affiliated with political parties (their parents) has a low intensity of problems, or every problem can be resolved properly.