Total aset menjadi parameter dalam menentukan kemajuan perbankan syariah di perbankan nasional dan untuk indeks kuantitatif ukuran bank syariah. Peneliti menggunakan PT. Bank Muamalat Indonesia sebagai objek penelitian karena PT Bank Muamalat Indonesia mencatatkan pertumbuhan aset yang fluktuatif selama periode tahun 2015 - 2022. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Non Performing Financing (NPF), Financing To Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Return On Assets (ROA) sebagai variabel independen terhadap pertumbuhan aset PT. Bank Muamalat pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2022. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan triwulanan PT. Bank Muamalat Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan berjumlah 32 data yang berasal dari laporan keuangan triwulan Bank Muamalat periode 2015-2022. Non-Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Beban Pendapatan Operasional (BOPO) serta Return On Assets (ROA) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan aset Bank Muamalat Indonesia. Hal ini terlihat dari hasil uji F diperoleh nilai signifikansi 0,020 < 0,05 dan nilai F hitung sebesar 3,515 lebih besar dari nilai F tabel sebesar 2,95 (6,063 > 2,95). Maka nilai R square sebesar 0,342 atau 34,2%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa NPF, FDR, BOPO dan ROA mempunyai kontribusi dalam menjelaskan pertumbuhan aset sebesar 34,2% dan sisanya sebesar 65,8% dipengaruhi oleh variabel lain.