Perkembangan realisasi pembiayaan Mikro di BSI KCP Semarang Manyaran menunjukkan kurang optimalnya pada tahun 2023. Pada tahun 2023 target realisasi pembiayaan KUR Mikro belum tercapai. Hal ini dikarenakan tergantung tergantung pada kondisi pasar, nasabah mengambil pembiayaan KUR dengan jumlah yang bervariasi, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap keberadaan bank dan produk pembiayaan di bank BSI KCP Semarang Manyaran, dan masih ada peminjam KUR yang ingin meminjam namun belum memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisi strategi pemasaran untuk meningkatkan pembiayaan kur pada BSI KCP Semarang Manyaran dengan pengaplikasian 7p.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan jenis data primer yang diperoleh dari wawancara dan data sekunder yang bersumber dari buku, situs web, dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Indonesia KCP Semarang Manyaran dalam memasarkan produknya khususnya pembiayaan mikro memanfaatkan konsep pengaplikasian 7P yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, process, physical evidence. Dalam menjalankan konsep tersebut dinilai efektif dalam meningkatkan jumlah nasabah tetapi untuk strategi promotion yang sudah diterapkan dinilai belum maksimal hanya dengan menggunakan metode door to door, wa blast, dan promosi dari mulut ke mulut atau word of mouth dari nasabah lama yang akan mendatangkan nasabah baru dan strategi people yang belum maksimal dalam hal kinerja melayani nasabah. Tapi itu tidak berarti pengaplikasian 7p lainnya berdampak kecil pada proses pemasaran produk pembiayaan mikro. Penerapan pendekatan bauran pemasaran 7P telah menyebabkan peningkatan
nasabah baru tiap bulannya.