Menjelang Pemilu 2024, berbagai partai politik sudah mulai bersiap untuk melaksanakan masa kampanye. Seperti yang dilakukan PSI, PSI merupakan partai yang melabeli dirinya sebagai partai anak muda. Terlihat dari tokoh-tokohnya lebih banyak kaum muda yang usianya masih dibawah 40 tahun. Pada Pemilu 2019 PSI menerima 1.8% suara nasional yang sah tetapi tidak memenuhi persyaratan sesuai UU No. 7 tahun 2017 untuk mendapatkan suara di parlemen sebesar minimal 4%. Namun, PSI memiliki surara terbanyak di wilayah kota seperti DKI Jakarta dengan 404,508 suara dan meraih delapan kursi di DPRD DKI Jakarta.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana strategi elektoral yang digunakan PSI dalam mempertahankan dan meningkatkan partisipasi pemilih pemula pada pemilu 2024. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan PSI Jakarta menjalankan beberapa strategi untuk mempertahankan dan meningkatkan partisipasi pemilih. Pertama, strategi yang digunakan untuk mempertahankan adalah PSI Jakarta memastikan dewan-dewan PSI di DPRD DKI Jakarta bekerja dengan maksimal lalu mempublikasikan hasil kinerja tersebut. Kedua, cara PSI Jakarta untuk meningkatkan atau memperluas pasar agar menjangkau lebih banyak pemilih yaitu dengan melakukan pemetaan di pemukiman yang sebelumnya belum bisa dijangkau oleh PSI Jakarta, lalu menawarkan gagasan-gagasan untuk menciptakan Jakarta yang lebih baik dengan fokus keoptimisan, kebersihan, keamanan, dan kesejahteraan. PSI Jakarta juga memanfaatkan media sosial untuk menjalin komunikasi secara luas dan bergabung dengan komunitas-komunitas anak muda yang ada di DKI Jakarta sebagai cara untuk pendekatan.

ABSTRACT:
Ahead of the 2024 elections, various political parties have begun preparing to carry out the campaign period. PSI is a party that labels itself as a party of young people. It can be seen from its figures that there are more young people whose ages are still under 40 years old. In the 2019 elections, PSI received 1.8% of the valid national vote but did not meet the requirements according to Law No. 7 of 2017 to get a vote in parliament of at least 4%. However, PSI had the most votes in urban areas such as DKI Jakarta with 404,508 votes and won eight seats in the DKI Jakarta DPRD.
The purpose of this research is to find out how the electoral strategy used by PSI in maintaining and increasing the participation of novice voters in the 2024 elections. This research uses a qualitative method with a case study approach. Data collection in this study used observation, interview, and documentation study methods.
The results of this study show that PSI Jakarta carries out several strategies to maintain and increase voter participation. First, the strategy used to maintain is that PSI Jakarta ensures that PSI councils in the DKI Jakarta DPRD work optimally and then publicizes the results of this performance. Second, the way PSI Jakarta increases or expands the market to reach more voters is by conducting mapping in settlements that have not previously been reached by PSI Jakarta, then offering ideas to create a better Jakarta with a focus on optimism, cleanliness, security, and welfare. PSI Jakarta also utilizes social media to establish widespread communication and joins communities of young people in DKI Jakarta as a way to approach them.